Pertumbuhan Ekonomi Jambi Triwulan I 2025 Capai 4,55 Persen
Pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan pertama 2025 mencapai 4,55 persen (yoy), lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, didorong sektor transportasi dan konsumsi rumah tangga.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi baru-baru ini mengumumkan pertumbuhan ekonomi Jambi pada triwulan I tahun 2025 yang mencapai 4,55 persen (yoy), melampaui angka 3,84 persen (yoy) pada periode yang sama di tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan di berbagai sektor, khususnya transportasi dan konsumsi rumah tangga. Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, memaparkan data tersebut dalam konferensi pers di Jambi pada Senin lalu. Laporan ini memberikan gambaran positif mengenai kinerja ekonomi Jambi di awal tahun 2025.
Dari sisi produksi, sektor transportasi dan pergudangan menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan angka fantastis 12,54 persen (yoy). Lonjakan ini dipicu oleh peningkatan mobilitas masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Hal ini menunjukkan dampak positif pergerakan masyarakat terhadap perekonomian daerah. Selain itu, sektor andalan Jambi, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan, juga menunjukkan pertumbuhan impresif di atas enam persen, menandakan kinerja sektor primer yang tetap kuat.
Pertumbuhan ekonomi Jambi yang positif juga terlihat dari sisi pengeluaran. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 4,90 persen, mengindikasikan daya beli masyarakat Jambi yang masih terjaga. Hal ini menunjukkan optimisme dan kepercayaan diri masyarakat terhadap kondisi ekonomi daerah. Meskipun demikian, perlu diwaspadai adanya kontraksi ekonomi Jambi triwulan I 2025 terhadap triwulan IV 2024 sebesar 3,75 persen (q-to-q).
Pertumbuhan Sektor Transportasi dan Pergudangan
Pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan sebesar 12,54 persen (yoy) menjadi sorotan utama dalam laporan BPS. Meningkatnya mobilitas masyarakat selama periode mudik dan balik Lebaran 2025 menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan sektor ini. Hal ini menunjukkan potensi besar sektor transportasi dan pergudangan dalam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jambi.
Data ini menunjukkan pentingnya infrastruktur dan konektivitas yang memadai dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Investasi di sektor ini perlu terus ditingkatkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Selain itu, perlu diperhatikan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja sektor ini, seperti harga bahan bakar minyak dan regulasi terkait transportasi.
Peningkatan mobilitas masyarakat juga berdampak positif pada sektor-sektor lain yang terkait, seperti pariwisata dan perdagangan. Hal ini menunjukkan efek berganda (multiplier effect) dari pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan terhadap perekonomian Jambi secara keseluruhan.
Sektor Pertanian Tetap Impresif
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sebagai sektor andalan Jambi, tetap menunjukkan kinerja yang impresif dengan pertumbuhan di atas enam persen. Hal ini didorong oleh peningkatan produksi tanaman pangan dan perkebunan semusim. "Sektor pertanian masih mengalami pertumbuhan karena peningkatan produksi tanaman pangan dan perkebunan semusim," kata Agus Sudibyo.
Pertumbuhan sektor pertanian ini menunjukkan ketahanan ekonomi Jambi terhadap fluktuasi ekonomi global. Sektor ini terbukti mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap PDRB Jambi. Ke depan, perlu ditingkatkan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian melalui inovasi teknologi dan peningkatan akses pasar.
Pemerintah daerah perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada para petani, seperti penyediaan akses pembiayaan, pelatihan, dan infrastruktur pendukung. Diversifikasi komoditas pertanian juga perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu.
Kontraksi di Beberapa Sektor
Meskipun pertumbuhan ekonomi Jambi secara keseluruhan positif, perlu diperhatikan adanya kontraksi di beberapa sektor. Dari sisi produksi, kontraksi terdalam terjadi pada sektor konstruksi sebesar 15,38 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi terdalam sebesar 46,23 persen.
Kontraksi pada sektor konstruksi mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penurunan investasi atau perlambatan proyek infrastruktur. Sementara kontraksi pada pengeluaran konsumsi pemerintah mungkin disebabkan oleh perubahan kebijakan pemerintah atau prioritas anggaran. Pemerintah perlu menganalisis lebih lanjut penyebab kontraksi ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Penting untuk melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala terhadap kinerja masing-masing sektor untuk mencegah terjadinya kontraksi yang lebih besar di masa mendatang. Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Jambi.
Struktur ekonomi Jambi pada triwulan I 2025 masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang berkontribusi sebesar 34,11 persen terhadap PDRB. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mendominasi dengan kontribusi sebesar 68,59 persen terhadap PDRB. Data ini menunjukkan pentingnya diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu.