Pertumbuhan Ekonomi Lampung Triwulan I 2025 Capai 5,47 Persen, Didorong Konsumsi dan Ekspor
Ekonomi Lampung tumbuh positif 5,47 persen (yoy) pada triwulan I 2025, ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor komoditas unggulan.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan pertama tahun 2025 mencapai angka yang menggembirakan, yaitu sebesar 5,47 persen secara year on year (yoy). Kenaikan ini didorong oleh peningkatan kinerja di berbagai sektor, terutama konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, dalam keterangan pers di Bandarlampung pada Selasa, 6 Mei 2025.
Menurut Junanto, konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Lampung. Konsumsi tumbuh sebesar 5,06 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Momentum hari besar keagamaan nasional (HBKN) turut berkontribusi pada peningkatan permintaan dan konsumsi masyarakat. Sementara itu, investasi juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 1,26 persen (yoy), didorong oleh realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Kinerja ekspor Lampung juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekspor pada triwulan I 2025 meningkat sebesar 12,96 persen (yoy). Kenaikan ini terutama didorong oleh ekspor komoditas andalan Lampung, seperti kopi robusta, CPO (Crude Palm Oil), serta ikan dan udang. Tingginya permintaan global terhadap komoditas tersebut menjadi faktor pendorong utama peningkatan ekspor.
Sektor Pertanian dan Industri Pengolahan Tumbuh Positif
Pertumbuhan ekonomi Lampung yang positif juga tercermin dari kinerja sektor-sektor utama perekonomian. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,42 persen (yoy). Peningkatan ini sejalan dengan normalisasi siklus panen padi setelah dampak El Nino mereda. Kondisi iklim yang lebih baik memungkinkan peningkatan produktivitas pertanian.
Sektor industri pengolahan juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan pertumbuhan 8,79 persen (yoy). Meskipun mengalami sedikit perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh penurunan aktivitas industri pengolahan gula yang sedang tutup giling. Secara keseluruhan, sektor industri pengolahan tetap menjadi salah satu penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Lampung.
Sektor perdagangan besar dan eceran, serta transportasi dan pergudangan juga menunjukkan pertumbuhan positif masing-masing sebesar 6,46 persen (yoy) dan 8,20 persen (yoy). Hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi yang dinamis dan positif di berbagai sektor.
Prospek Ekonomi Lampung
Kpw BI Lampung menilai bahwa kinerja ekonomi Lampung yang positif ini berpeluang untuk berlanjut. Namun, tetap perlu diwaspadai berbagai risiko yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan I 2025 tercatat sebesar Rp121,70 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp69,56 triliun atas dasar harga konstan (2010).
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan I 2025 menunjukkan kinerja yang positif dan menggembirakan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan berbagai pihak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Lampung telah membuahkan hasil. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan dan strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai tantangan dan risiko yang mungkin muncul di masa mendatang.
"Kami memandang kinerja perekonomian Lampung yang positif akan terus berlanjut, meski risiko perlu diwaspadai," ujar Junanto Herdiawan.