Pajak Perdagangan Komoditas Lampung Melonjak di 2024
Pertumbuhan pajak perdagangan besar di Lampung pada 2024 mencapai 38,91%, didorong oleh lonjakan pajak subsektor kopi, teh, dan kakao hingga 177,92%, serta peningkatan permintaan ekspor dan sektor pertanian.
![Pajak Perdagangan Komoditas Lampung Melonjak di 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/24/230156.156-pajak-perdagangan-komoditas-lampung-melonjak-di-2024-1.jpg)
Pertumbuhan signifikan pajak perdagangan komoditas di Lampung menandai tahun 2024. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bengkulu dan Lampung melaporkan peningkatan pajak sektor perdagangan besar hingga 38,91% secara tahunan. Kenaikan ini berkontribusi sebesar 29,42% terhadap total penerimaan pajak daerah.
Kopi, teh, dan kakao menjadi bintang pertumbuhan. Subsektor perdagangan komoditas ini mencatatkan pertumbuhan pajak fantastis, mencapai 177,92% dari tahun sebelumnya. Hal ini, menurut Kepala Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung, Rosmauli, didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan ekspor yang tinggi. Realisasi pajak subsektor ini mencapai angka Rp679 miliar.
Sektor pertanian juga turut berkontribusi. Pertumbuhan sektor pertanian mencapai 17,58%, terutama didorong oleh subsektor perkebunan kelapa sawit. Kenaikan ini menunjukkan kinerja positif sektor pertanian di Lampung.
Dibandingkan dengan sektor lain, performa perdagangan besar sangat menonjol. Sementara itu, sektor industri pengolahan justru mengalami kontraksi sebesar 9,44% akibat penurunan harga komoditas seperti pati ubi kayu dan CPO, serta melemahnya ekonomi pada subsektor gula pasir. Subsektor administrasi pelayanan pemerintahan bidang perumahan juga mengalami kontraksi 23,74%, yang dipicu adanya fasilitas pemerintah.
Subsektor pembibitan dan budidaya sapi potong juga menunjukkan kinerja baik. Subsektor ini mencatatkan pertumbuhan 174,75% dengan realisasi pajak mencapai Rp80,2 miliar. Peningkatan permintaan menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ini.
Total penerimaan pajak dari sektor perdagangan besar mencapai angka yang cukup signifikan. Dengan total realisasi pajak mencapai Rp2,7 triliun, sektor ini menunjukkan kontribusi penting bagi pendapatan daerah Lampung.
Kesimpulannya, tahun 2024 menandai pertumbuhan ekonomi yang positif di Lampung, terutama di sektor perdagangan besar komoditas, khususnya kopi, teh, dan kakao. Namun, tantangan tetap ada pada sektor industri pengolahan yang perlu mendapat perhatian lebih agar bisa kembali tumbuh positif.