Ekspor Lampung Melonjak 14,99% di Desember 2024
Ekspor nonmigas Lampung mencapai US$569,76 juta pada Desember 2024, naik 14,99% dari bulan sebelumnya dan didominasi oleh lemak/minyak nabati serta kopi, dengan AS sebagai pasar utama.
![Ekspor Lampung Melonjak 14,99% di Desember 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220200.351-ekspor-lampung-melonjak-1499-di-desember-2024-1.jpg)
Ekspor Lampung Melesat di Akhir Tahun
Nilai ekspor komoditas nonmigas Provinsi Lampung pada Desember 2024 mencapai angka fantastis: US$569,76 juta! Itu artinya peningkatan sebesar 14,99 persen dibandingkan bulan November 2024. Data ini disampaikan langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada Senin lalu di Bandarlampung. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, peningkatannya bahkan lebih signifikan, mencapai 53,86 persen.
Lemak dan Minyak Nabati Jadi Primadona
Mengapa ekspor Lampung meningkat pesat? Salah satu faktor kunci adalah peningkatan permintaan global terhadap komoditas unggulan Lampung. Data BPS menunjukkan bahwa komoditas lemak dan minyak hewan/nabati menyumbang andil terbesar, mencapai 42,37 persen dari total ekspor atau senilai US$241,41 juta. Komoditas kopi, teh, dan rempah-rempah juga berkontribusi signifikan, yaitu 21,45 persen (US$122,21 juta).
AS Jadi Pasar Ekspor Utama
Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor utama Lampung pada Desember 2024, menyerap komoditas senilai US$130,70 juta. Negara-negara lain yang juga menjadi pasar penting meliputi Pakistan (US$79,41 juta), Tiongkok (US$67,41 juta), India (US$56,25 juta), dan Malaysia (US$24,59 juta). Kelima negara ini berkontribusi sebesar 62,90 persen terhadap total ekspor Lampung.
Sektor Industri Pengolahan Tumbuh Pesat
Dari sisi sektor, industri pengolahan masih menjadi penyumbang terbesar ekspor Lampung, mencapai 64,55 persen. Sektor pertanian menyusul dengan kontribusi 21,73 persen, sedangkan sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi 13,72 persen. Hal ini menunjukkan peran penting sektor industri pengolahan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung.
Impor Meningkat, Didominasi Gula
Sementara itu, nilai impor Lampung pada Desember 2024 mencapai US$189,74 juta, meningkat 63,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, angka ini turun 32,79 persen dibandingkan Desember 2023. Komoditas impor terbesar adalah gula dan kembang gula (20,58 persen atau US$39,05 juta). Amerika Serikat, Australia, Brasil, Kepulauan Marshall, dan Italia menjadi lima negara asal impor terbesar Lampung, menyumbang 78,01 persen dari total impor.
Impor Bahan Baku Dominan
Sebagian besar impor Lampung (81,41 persen) berupa bahan baku dan penolong, diikuti oleh barang modal (9,40 persen) dan barang konsumsi (9,19 persen). Kondisi ini menandakan bahwa industri pengolahan di Lampung masih bergantung pada impor bahan baku untuk mendukung proses produksinya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kinerja ekspor Lampung pada Desember 2024 menunjukkan tren positif. Peningkatan signifikan ini didorong oleh permintaan global yang tinggi terhadap komoditas unggulan daerah, terutama lemak dan minyak nabati serta kopi. Namun, ketergantungan pada impor bahan baku perlu menjadi perhatian untuk meningkatkan daya saing industri pengolahan di Lampung.