Pertumbuhan Ekonomi Lampung Tembus 5,47 Persen di Triwulan I 2025, Tertinggi dalam Lima Tahun Terakhir!
Provinsi Lampung mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam lima tahun terakhir, mencapai 5,47 persen pada triwulan I 2025, didorong oleh penguatan ekonomi domestik dan ekspor.

Provinsi Lampung berhasil menorehkan prestasi membanggakan di awal tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mengumumkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,47 persen pada triwulan I 2025. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 3,30 persen, sekaligus menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan ini terjadi di tengah aktivitas ekonomi domestik yang menguat, melibatkan berbagai sektor dan komponen pengeluaran.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, dalam keterangan resminya memaparkan bahwa pertumbuhan positif terjadi di sebagian besar lapangan usaha. Sektor jasa lainnya menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan angka mencapai 9,66 persen. Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 12,96 persen, menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Lampung.
Secara nominal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung pada triwulan I 2025 mencapai Rp12.701,75 miliar (atas dasar harga berlaku) dan Rp69.560,58 miliar (atas dasar konstan 2010). Keberhasilan ini menunjukkan kinerja ekonomi Lampung yang positif dan menjanjikan di awal tahun 2025.
Pertumbuhan Sektoral dan Kontribusi Pengeluaran
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Lampung, yaitu sebesar 24,37 persen dengan pertumbuhan 5,42 persen secara tahunan. Sektor ini menunjukkan ketahanan dan daya saing yang baik. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama ekonomi Lampung, berkontribusi sebesar 64,79 persen dengan pertumbuhan 5,06 persen secara tahunan. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat Lampung yang cukup baik.
Meskipun menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan, ekonomi Lampung mengalami kontraksi sebesar 1,11 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV 2024. Kontraksi ini terutama disebabkan oleh penurunan di sektor pengadaan listrik dan gas (10,65 persen) dan pengeluaran pemerintah (39,78 persen). Penurunan pengeluaran pemerintah ini perlu menjadi perhatian khusus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di masa mendatang.
"Pertumbuhan tersebut didukung dari aktivitas ekonomi domestik yang menguat, yang terlihat dari pertumbuhan positif yang terjadi pada sebagian besar lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa lainnya yang tumbuh 9,66 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Ahmadriswan Nasution.
Analisis Lebih Lanjut dan Prospek Ke Depan
Pertumbuhan ekonomi Lampung yang positif di triwulan I 2025 menjadi kabar baik bagi perekonomian daerah. Namun, pemerintah daerah perlu memperhatikan sektor-sektor yang mengalami kontraksi agar pertumbuhan ekonomi dapat lebih berkelanjutan dan inklusif. Diversifikasi ekonomi dan peningkatan investasi di berbagai sektor menjadi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan positif ini.
Pemerintah juga perlu terus meningkatkan daya saing produk lokal dan mendorong ekspor untuk memperkuat perekonomian daerah. Peningkatan infrastruktur dan akses pasar juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, Lampung berpotensi untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang.
Ke depan, pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja ekonomi sangat diperlukan. Hal ini akan membantu pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang tepat dan efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Lampung.
Secara keseluruhan, kinerja ekonomi Lampung di triwulan I 2025 menunjukkan tren positif. Namun, perlu adanya strategi yang terencana dan terukur untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung.