Jember Tercepat Atasi Krisis BBM, Bupati Fawait Cabut SE Sekolah Daring dan WFA ASN
Setelah krisis BBM di Jember teratasi dalam waktu singkat, Bupati Fawait resmi mencabut surat edaran sekolah daring dan WFA ASN, menandai kembalinya aktivitas normal.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, secara resmi mencabut surat edaran (SE) mengenai sekolah daring dan kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Keputusan ini diambil setelah distribusi bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur, dinyatakan kembali normal. Langkah ini menandai berakhirnya kebijakan darurat yang diterapkan sebelumnya akibat kelangkaan BBM.
Pencabutan SE tersebut berlaku efektif mulai Senin, 4 Agustus 2025. Dengan demikian, seluruh siswa di jenjang PAUD, SD, dan SMP akan kembali melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Sementara itu, para ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember juga diwajibkan untuk kembali bekerja di kantor seperti sedia kala.
Fawait menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada laporan resmi dari PT Pertamina yang menyatakan kondisi pasokan BBM sudah stabil dan aman. Sebelumnya, kebijakan sekolah daring dan WFA ASN diberlakukan pada 29 Juli 2025 sebagai respons terhadap krisis BBM yang melanda Jember. Krisis tersebut disebabkan oleh keterlambatan distribusi akibat penutupan jalur Gumitir dan kemacetan di Pelabuhan Ketapang.
Penanganan Cepat Krisis BBM Jember
Bupati Fawait menyampaikan apresiasi atas kerja sama berbagai pihak dalam mengatasi kelangkaan BBM di Jember. Kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, Pertamina, dan DPR RI disebut menjadi kunci keberhasilan. Penanganan cepat ini berhasil memulihkan kondisi pasokan BBM dalam waktu singkat.
Jember diklaim sebagai kabupaten dengan penanganan krisis BBM tercepat di Indonesia. Menurut Fawait, kelangkaan BBM di Jember berhasil diatasi hanya dalam kurun waktu empat hari. Kondisi ini jauh lebih cepat dibandingkan daerah lain yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk pemulihan serupa.
Sales Branch Manager Rayon II PT Pertamina Patra Niaga, Hendra Saputra, membenarkan bahwa pasokan BBM di seluruh SPBU Jember sudah aman. Sejak 1 Agustus 2025, stok BBM dipastikan selalu tersedia, dan tidak ada lagi antrean panjang di SPBU. Semua jenis BBM kini dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Normalisasi Aktivitas Pendidikan dan Pemerintahan
Seiring dengan lancarnya distribusi BBM, tidak ada lagi antrean panjang di SPBU Jember. Kondisi ini memungkinkan pencabutan SE sekolah daring dan WFA ASN. Normalisasi ini diharapkan dapat mengembalikan produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar serta pelayanan publik.
Dinas Pendidikan Jember segera menindaklanjuti pencabutan SE sekolah daring tersebut. Instruksi telah diberikan kepada seluruh jenjang pendidikan PAUD, SD, dan SMP untuk mempersiapkan kembalinya siswa ke sekolah. Proses pembelajaran tatap muka akan dimulai kembali pada tanggal 4 Agustus 2025.
Dengan kembalinya ASN bekerja di kantor dan siswa belajar di sekolah, aktivitas masyarakat Jember diharapkan kembali berjalan normal. Kebijakan darurat yang sempat diterapkan kini telah berakhir, menunjukkan respons cepat pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan yang timbul.