Jenazah Murdaya Po Disemayamkan di Wihara Mendut, Magelang
Suami Ketua Walubi, Murdaya Widyamirta Po, disemayamkan di Wihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA), Mendut, Magelang, dengan rencana kremasi pada 7 Mei 2025.

Magelang, 15 April 2025 (ANTARA) - Suami Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Siti Hartati, yaitu Murdaya Widyamirta Po, telah disemayamkan di Wihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA), Bojong, Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jenazah almarhum disemayamkan di lokasi yang memiliki hubungan erat dengan Candi Borobudur, sebuah situs bersejarah yang signifikan bagi umat Buddha.
Keputusan untuk disemayamkan di Wihara GVA diungkapkan oleh Prajna Murdaya, anak kedua almarhum. Prajna menjelaskan bahwa pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada nilai spiritual dan sejarah yang melekat pada kawasan tersebut. Kedekatan lokasi dengan Candi Borobudur, yang sering menjadi tempat penyelenggaraan perayaan Waisak, menjadi pertimbangan utama.
"Dari agama Buddha, kalau kita mau menghormati Bapak, paling bagus saya rasa di tempat yang sakti," ungkap Prajna Murdaya pada Senin malam, 14 April 2025. Ia menambahkan bahwa Wihara GVA memiliki makna mendalam bagi keluarga dan seringkali menjadi tempat kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang. "Membantu ribuan orang untuk medis dalam merayakan nasional Waisak. Saya juga mendukung daerah sini," tambahnya.
Kehidupan dan Pesan Almarhum Murdaya Po
Prajna Murdaya juga menyampaikan pesan terakhir sang ayahanda kepada keluarga. Almarhum Murdaya Po selalu menekankan pentingnya optimisme dan ketekunan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. "Jadinya kalau kita secara tekun dan optimistis apa pun bisa kita mengatasi walaupun di bisnis atau sosial," tutur Prajna, meneruskan pesan ayahnya.
Pesan tersebut mencerminkan sosok Murdaya Po yang dikenal sebagai pribadi yang gigih dan selalu mencari solusi atas berbagai permasalahan. Semangat dan dedikasi beliau dalam kehidupan, baik di bidang bisnis maupun sosial, menjadi teladan bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Kepergian Murdaya Po tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabat. Namun, pesan dan semangat hidupnya akan tetap dikenang dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Keluarga berharap agar semangat optimisme dan ketekunan almarhum dapat menginspirasi banyak orang.
Rencana Kremasi
Jenazah Murdaya Widyamirta Po direncanakan akan dikremasi pada tanggal 7 Mei 2025 di Wihara Graha Padmasambhava, Kabupaten Magelang. Proses kremasi akan dilakukan sesuai dengan tradisi dan kepercayaan agama Buddha.
Wihara Graha Padmasambhava dipilih sebagai tempat pelaksanaan kremasi. Pemilihan tempat ini tentu memiliki makna dan pertimbangan tersendiri bagi keluarga almarhum. Informasi lebih lanjut mengenai prosesi kremasi akan diinformasikan kemudian.
Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka cita ini. Semoga almarhum Murdaya Widyamirta Po mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Pernyataan Keluarga: "Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan dan doa yang telah diberikan. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di alam sana."