Kapolda Bengkulu Pastikan Keamanan Jelang Idul Fitri, 1.157 Personel Gabungan Disiagakan
Kapolda Bengkulu meninjau pos pengamanan dan pos terpadu, memastikan keamanan Idul Fitri dengan 1.157 personel gabungan yang disiagakan di 37 posko.

Jelang Idul Fitri 1446 Hijriah, Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Mardiyono, bersama Kapolresta Bengkulu dan Wali Kota Bengkulu meninjau langsung pos pengamanan dan pos terpadu di Kota Bengkulu pada Jumat, 28 Maret 2024. Peninjauan ini bertujuan memastikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan Idul Fitri di Provinsi Bengkulu. Kapolda menekankan pentingnya kewaspadaan bagi pemudik dan memastikan kesiapan petugas dalam mengamankan situasi.
"Kami melakukan pengecekan guna memastikan situasi nanti aman. Kami imbau juga pemudik agar selalu waspada dan berhati-hati dalam menjaga keselamatan," ujar Brigjen Pol Mardiyono. Selain pengecekan, pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada para petugas gabungan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolda juga berpesan agar seluruh petugas bekerja maksimal dan senantiasa mengingatkan masyarakat, khususnya pemudik, untuk berhati-hati selama perjalanan. Kesiapan pengamanan Idul Fitri di Bengkulu melibatkan kekuatan besar dari berbagai instansi, menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama periode Lebaran.
Pengamanan Lebaran di Bengkulu: 1.157 Personel Gabungan Siaga
Operasi Nala menjelang Idul Fitri 1446 H di Provinsi Bengkulu melibatkan 1.157 personel gabungan. Jumlah tersebut terdiri dari 321 personel kepolisian dan 836 personel gabungan dari TNI, dinas kesehatan, Satpol PP, BPBD, dan instansi lainnya. Wakapolda Bengkulu, Brigjen Pol Agus Salim, menjelaskan bahwa personel tersebut akan disebar ke berbagai posko untuk mengamankan wilayah.
Sebanyak 37 posko telah disiapkan, meliputi 15 posko pengamanan, 11 pos pelayanan, dan 11 pos terpadu. Pos-pos tersebut didirikan di lokasi-lokasi strategis dan rawan bencana. Selain berjaga di posko, personel gabungan juga akan melakukan patroli rutin di wilayah-wilayah yang dianggap rawan tindak kriminalitas.
Patroli akan difokuskan pada 10 wilayah di Provinsi Bengkulu yang memiliki catatan kriminalitas tinggi, termasuk Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur. Hal ini menunjukkan upaya preventif untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengamanan yang dilakukan oleh kepolisian dan instansi terkait. Kerja sama antar instansi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Bengkulu selama perayaan Idul Fitri.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan instansi terkait. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar lembaga untuk menciptakan suasana kondusif selama Idul Fitri. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bengkulu dalam merayakan hari raya.
Dengan adanya penempatan personel gabungan di berbagai titik strategis dan patroli rutin, diharapkan dapat meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini juga menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi ancaman dan menjaga stabilitas keamanan wilayah.
Selain itu, bantuan sembako yang diberikan kepada petugas gabungan juga menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama periode Idul Fitri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi petugas dalam menjalankan tugasnya.
Secara keseluruhan, kesiapan pengamanan Idul Fitri di Bengkulu menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk menciptakan suasana yang aman, tertib, dan kondusif bagi masyarakat dalam merayakan hari raya. Kolaborasi yang solid antara kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan dalam upaya tersebut.