Kapolres SBB Bantah Berita Penusukan di Tomalehu Akibat Balap Liar
Kapolres SBB membantah kabar viral di media sosial yang menyebutkan penusukan di Tomalehu disebabkan korban ngebut; ia menegaskan motif penusukan murni karena dendam pribadi.
![Kapolres SBB Bantah Berita Penusukan di Tomalehu Akibat Balap Liar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/21/190126.608-kapolres-sbb-bantah-berita-penusukan-di-tomalehu-akibat-balap-liar-1.jpeg)
Polisi membantah kabar viral terkait penusukan di Tomalehu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku. Beredar kabar bahwa insiden tersebut disebabkan korban mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Namun, Kapolres SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, membantah tegas informasi tersebut.
Klarifikasi Kapolres
AKBP Dennie Andreas Dharmawan menyatakan tidak pernah memberikan pernyataan kepada media bahwa penusukan yang dilakukan HH alias Hamid terhadap AAM alias Azis dilatarbelakangi kebut-kebutan. Ia menyesalkan penyebaran informasi keliru yang viral di media sosial, khususnya Instagram, tentang motif penusukan tersebut.
Kapolres menekankan bahwa sejak awal kejadian, ia hanya menyampaikan dugaan motif penusukan berdasarkan dendam pribadi antara pelaku dan korban. Pernyataan resmi yang dikeluarkan selalu mengarah pada konflik personal, bukan karena masalah lalu lintas.
Kronologi Penusukan dan Kondisi Korban
AKBP Dennie menjelaskan, pelaku menikam korban di beberapa bagian tubuh hingga mengalami luka serius. Meski terluka parah, korban sempat berupaya menyelamatkan diri. Setelah mendapat pertolongan keluarga, korban dilarikan ke Puskesmas Tomalehu, namun meninggal dunia.
Status Tersangka dan Proses Hukum
Pelaku, HH alias Hamid, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres SBB. Ia dijerat Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 ayat (3) KUHP, dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. Kapolres SBB menegaskan komitmennya dalam mengusut tuntas kasus ini.
Insiden dan Imbauan
Penusukan terjadi di Desa Hualoy sekitar pukul 02.30 WIT, Jumat dini hari. Insiden ini sempat memicu blokade jalan lintas Seram. Setelah blokade berakhir, Kapolres mengimbau masyarakat SBB untuk menyelesaikan masalah secara damai dan melalui jalur hukum.
Kesimpulannya, Kapolres SBB secara tegas membantah berita yang mengaitkan penusukan dengan pelanggaran lalu lintas. Pihak kepolisian menekankan bahwa motif penusukan murni karena dendam pribadi antara pelaku dan korban. Kasus ini saat ini sedang dalam proses hukum dan pelaku telah ditahan.