Kapolri Anugerahkan Kenaikan Pangkat Anumerta untuk Bripka Husni Abdullah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat anumerta kepada Bripka Husni Abdullah, anggota Polri yang gugur saat melerai bentrokan di Maluku Tengah, sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanannya.

Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Husni Abdullah, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang gugur saat berupaya melerai bentrokan antarwarga di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Kamis, 3 April 2024, dianugerahi kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, dimana Bripka Husni Abdullah terkena tembakan dari orang tak dikenal. Kenaikan pangkat anumerta ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan dan dedikasinya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolri memberikan kenaikan pangkat tersebut sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan Bripka Husni Abdullah. Almarhum kini menyandang pangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Anumerta. Selain kenaikan pangkat, Polri juga memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga almarhum, termasuk kemudahan untuk mendaftar sebagai anggota Polri dan santunan duka.
Langkah cepat dan nyata ini diambil sebagai bentuk penghormatan atas jasa Bripka Husni Abdullah yang telah gugur dalam menjalankan tugasnya. Kejadian ini juga mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Maluku, yang turut menyampaikan belasungkawa dan menyerukan agar masyarakat setempat menjaga perdamaian.
Kenaikan Pangkat Anumerta dan Bantuan untuk Keluarga
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Maluku, Komisaris Besar Polisi Areis Aminullah, menyatakan bahwa kenaikan pangkat anumerta diberikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa almarhum. Bripka Husni Abdullah rela mengorbankan nyawanya untuk menghentikan konflik antarwarga. "Sebagai bentuk penghargaan, diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Almarhum kini berpangkat Aipda (Ajun Inspektur Polisi Dua) Anumerta Husni Abdullah," ujar Kombes Pol. Areis Aminullah.
Selain kenaikan pangkat, Polri juga memberikan bantuan kepada keluarga almarhum berupa kemudahan pendaftaran menjadi anggota Polri dan santunan duka cita. Kapolda Maluku, Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dan Pangdam bersama Kombes Pol. Areis Aminullah telah mengunjungi rumah duka untuk memberikan santunan secara langsung.
"Bapak Kapolda menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum. Semoga keluarga almarhum dapat diberikan kekuatan dan kesabaran dari Tuhan Yang Maha Esa," tambah Kombes Pol. Areis Aminullah. Dukungan dan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Reaksi Gubernur Maluku dan Situasi Terkini
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyampaikan penyesalan atas terjadinya bentrokan antarkelompok masyarakat di tiga desa di Kecamatan Seram Utara yang mengakibatkan korban jiwa, luka-luka, dan kerugian harta benda. Beliau meminta masyarakat untuk memercayakan penanganan konflik kepada aparat Polri dan TNI.
Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pihak manapun. "Saya minta masyarakat menahan diri, jangan terprovokasi dari pihak mana pun. Maluku harus damai," tegas Gubernur Hendrik Lewerissa. Pernyataan ini menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan di Maluku.
Saat ini, situasi di lokasi bentrokan telah kembali kondusif. Namun, aparat gabungan TNI dan Polri masih berjaga di perbatasan ketiga desa tersebut untuk mencegah terjadinya kembali konflik. Kehadiran aparat keamanan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Semasa hidupnya, Aipda Anumerta Husni Abdullah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Ps.) Kanit Intel Polsek Wahai, Maluku Tengah. Pengabdian dan pengorbanannya akan selalu diingat dan dihargai oleh institusi Polri dan masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan di tengah masyarakat. Pengorbanan Bripka Husni Abdullah dalam menjalankan tugasnya patut diapresiasi dan dihormati. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan konflik.