Kapolri Pastikan Pelayanan Arus Mudik Lebaran 2025 Maksimal, Rekayasa One Way Efektif
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pelayanan arus mudik Lebaran 2025 berjalan maksimal berkat rekayasa one way yang efektif, mengurangi kepadatan dan kecelakaan.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan pelayanan arus mudik Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah berjalan maksimal. Peninjauan langsung ke Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) Kilometer 70, Jawa Barat, Jumat siang (28/3), menjadi bukti komitmen tersebut. Puncak arus mudik diprediksi terjadi Jumat malam atau Sabtu dini hari, namun Kapolri telah menginstruksikan jajarannya untuk siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang mudik.
Sigit menjelaskan, hingga Jumat siang, baru 54,2 persen kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur atau Trans-Jawa. Hal ini menunjukkan puncak arus mudik masih akan datang. "Prediksi puncak arus mudik akan terjadi nanti malam dan khususnya pola dari masyarakat yang melaksanakan mudik akan mencapai puncaknya pada saat menjelang subuh atau pascasahur. Puncak arus mudik masih belum terlewati, sehingga hari ini rekan-rekan saya minta untuk tetap bersiap-siap dan memberikan pelayanan yang terbaik," ujar Sigit.
Rekayasa lalu lintas, khususnya penerapan sistem one way, menjadi kunci keberhasilan pengamanan arus mudik tahun ini. Berbeda dengan tahun sebelumnya, one way diterapkan secara bertahap, menyesuaikan jumlah kendaraan yang melintas. Sistem ini terbukti efektif mengurangi kepadatan, memangkas waktu tempuh, dan menurunkan angka kecelakaan.
Rekayasa One Way Bertahap dan Hasilnya yang Signifikan
Penerapan one way bertahap, yang tidak langsung diterapkan dari Gerbang Tol Cikatama KM 70 hingga Gerbang Tol Kalikangkung KM 414, memberikan dampak positif yang signifikan. Waktu tempuh Jakarta-Jawa Tengah kini hanya 5 jam 12 menit, jauh lebih cepat dibandingkan tahun lalu. Kapolri mencatat peningkatan kecepatan rata-rata dari 70,74 kilometer per jam menjadi 82,94 kilometer per jam, atau meningkat 11,5 persen.
Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas juga menurun drastis. Dibandingkan tahun 2024 yang mencatat 31 kecelakaan, tahun 2025 hanya terjadi 26 kecelakaan, penurunan sebesar 16 persen. Jumlah korban juga turun dari 54 menjadi 45 orang (turun 17 persen), dan jumlah korban meninggal dunia turun signifikan dari 12 menjadi 3 orang (turun 75 persen).
Hasil positif ini menunjukkan efektivitas rekayasa lalu lintas yang diterapkan. Strategi yang lebih adaptif dan bertahap terbukti mampu mengoptimalkan kelancaran arus mudik dan meningkatkan keselamatan para pemudik.
Harapan Kapolri untuk Arus Balik
Kapolri berharap capaian positif dalam pengamanan arus mudik Lebaran 2025 dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan pada saat arus balik. "Dengan demikian, kita melihat bahwa secara fatalitas kemudian keamanan dari mudik tahun ini, alhamdulillah jauh lebih baik dan kita harapkan sampai dengan selesainya nanti operasi," pungkas Sigit.
Secara keseluruhan, kesuksesan pengamanan arus mudik Lebaran 2025 menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Rekayasa lalu lintas yang adaptif dan terencana, serta kerja keras seluruh jajaran kepolisian, berkontribusi besar terhadap kelancaran dan keselamatan perjalanan mudik tahun ini.