KCIC dan Pixel Group Optimalkan Teknologi untuk Kembangkan Bisnis Non-Tiket Kereta Cepat Whoosh
KCIC berkolaborasi dengan Pixel Group untuk mengoptimalkan teknologi dan mengembangkan bisnis non-tiket kereta cepat Whoosh, menargetkan peningkatan pendapatan dan pengalaman penumpang yang lebih baik.
Jakarta, 1 Januari 2024 (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan Pixel Group, perusahaan media periklanan, resmi berkolaborasi untuk mengoptimalkan teknologi dalam pengembangan bisnis non-tiket (non-farebox) kereta cepat Whoosh. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi KCIC dan meningkatkan pengalaman penumpang.
Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah penumpang Whoosh yang signifikan. Hingga saat ini, Whoosh telah mengangkut sekitar 8 juta penumpang dengan rata-rata 24 ribu penumpang per hari. Peningkatan frekuensi perjalanan hingga 62 perjalanan per hari, dengan interval 30 menit, membuka peluang besar untuk pengembangan bisnis non-tiket melalui media iklan yang lebih luas dan beragam.
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa potensi pengembangan bisnis non-tiket sangat besar. Lebih dari 80 brand dari berbagai sektor telah memanfaatkan jaringan media iklan KCIC. "Lebih dari 80 brand dari sektor perbankan, otomotif, kuliner, pariwisata, perhotelan, agen tiket, hingga produk fast-moving consumer goods (FMCG) telah memanfaatkan jaringan media iklan ini," ujar Dwiyana dalam keterangan resmi.
Ekspansi Media Iklan dan Bisnis Non-Tiket Whoosh
KCIC telah menyediakan lebih dari 627 titik media iklan di stasiun dan gerbong kereta, termasuk LED, lightbox, TV kereta, dan in-train branding. Selain itu, KCIC juga menyediakan ruang iklan di area integrasi antarmoda, seperti entrance hall LRT Halim dan lokasi strategis lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen KCIC dalam menyediakan platform yang komprehensif bagi para pengiklan.
Tidak hanya berfokus pada media iklan, KCIC juga mengembangkan sektor bisnis non-tiket lainnya, seperti pengelolaan area parkir, penyewaan lokasi usaha ritel, hak penamaan stasiun, dan penyewaan area untuk pameran produk. Lebih dari 150 tenant, termasuk 103 UMKM, telah bermitra dengan KCIC untuk membuka usaha di stasiun Whoosh.
Dwiyana menambahkan, "KCIC terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif dalam ekosistem transportasi modern di Indonesia." Kolaborasi ini merupakan bukti nyata dari komitmen tersebut, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para penumpang.
Teknologi Digital Tingkatkan Efektivitas Iklan
Direktur Pixel Group, David Leong, menjelaskan bahwa kolaborasi ini memanfaatkan teknologi dan integrasi media luar ruang konvensional dan digital. Tujuannya adalah menciptakan solusi komunikasi yang tidak hanya menyediakan ruang iklan premium, tetapi juga mampu mengoptimalkan interaksi (engagement) dengan audiens secara real-time dan relevan.
Pixel Group memanfaatkan konten dinamis yang disesuaikan berdasarkan data perilaku dan tren audiens. Hal ini memungkinkan kampanye iklan yang lebih efektif dan terukur. "Kolaborasi ini membuktikan bahwa industri periklanan luar ruang telah memasuki era baru, di mana pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kunci penting untuk menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih interaktif dan relevan kepada pengguna transportasi publik," kata David.
David optimis bahwa kolaborasi ini akan meningkatkan nilai efektivitas iklan dan memberikan nilai tambah bagi brand dan klien. Saat ini, Pixel Group tengah mengeksplorasi titik iklan potensial di kereta dan sepanjang perjalanan Whoosh untuk optimalisasi pengalaman penumpang yang lebih menarik dan relevan. Mereka juga berkolaborasi dengan operator transportasi publik lain, seperti LRT Jabodebek dan TransJakarta, untuk mengoptimalkan lokasi titik iklan di area strategis.
Dengan menggabungkan infrastruktur KCIC dan solusi teknologi Pixel Group, diharapkan kolaborasi ini akan menghasilkan peningkatan pendapatan yang signifikan bagi KCIC, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih menarik dan informatif bagi para penumpang Whoosh. Kolaborasi ini juga menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis di sektor transportasi publik.
