Kebakaran Hebat di Bengkulu Hanguskan 8 Rumah Warga
Delapan rumah di Kelurahan Sumur Meleleh, Bengkulu, ludes terbakar diduga akibat korsleting listrik; Dinas Damkar Kota Bengkulu mengerahkan seluruh armada untuk pemadaman.

Musibah kebakaran hebat melanda Kelurahan Sumur Meleleh, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, pada Senin, 7 April 2024. Delapan rumah warga hangus dilalap si jago merah, diduga akibat korsleting listrik. Kejadian ini mengakibatkan kerugian besar bagi warga sekitar dan menimbulkan keprihatinan masyarakat. Proses pemadaman yang sulit akibat kondisi lingkungan sekitar memperparah situasi.
Api pertama kali terlihat muncul dari loteng salah satu rumah warga sekitar pukul (sebutkan waktu jika tersedia dalam sumber). Menurut keterangan warga sekitar, terdengar ledakan dari kabel listrik sebelum api membesar dengan cepat. Kecepatan rambat api diperparah oleh kondisi rumah-rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu dan berdekatan satu sama lain. Akibatnya, delapan rumah milik Wartin, Yeni Afrian, Oman, Lani, Yuli, Yosi, Endar, dan Parlin, hangus terbakar seluruhnya.
"Informasinya, ada ledakan dari atas rumah. Rumah itu dua lantai, dan lantai atasnya terbuat dari papan. Dari situ api mulai membesar," jelas Kepala Dinas Damkar Kota Bengkulu, Yuliansyah.
Penanganan Kebakaran oleh Dinas Damkar
Dinas Damkar Kota Bengkulu langsung mengerahkan seluruh armada pemadam kebakaran untuk menangani peristiwa ini. Tidak hanya itu, tiga unit tambahan dari pos cadangan juga dikerahkan untuk membantu proses pemadaman. Kesulitan akses jalan yang sempit dan padat penduduk menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman. Kondisi ini membuat mobil pemadam kebakaran kesulitan menjangkau lokasi dan harus memutar atau bahkan memanjat tembok untuk memadamkan api.
"Karena ini wilayah padat penduduk, mobil kami kesulitan untuk masuk. Seluruh pos kami kerahkan, ada sembilan pos termasuk tiga unit tambahan," ungkap Yuliansyah. Proses pemadaman berlangsung alot dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat mengendalikan api.
Selain delapan rumah warga, sejumlah bangunan bedengan milik warga sekitar yang berada di dekat lokasi kebakaran juga turut menjadi korban. Kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan cukup besar, mengingat seluruh rumah yang terdampak mengalami kerusakan total.
Kesulitan Akses dan Kondisi Rumah Warga
Ketua RT 04 RW 02 Kelurahan Sumur Meleleh, Suparman, menjelaskan bahwa api pertama kali muncul dari bagian loteng salah satu rumah warga. Api dengan cepat merambat ke bangunan lainnya karena sebagian besar rumah di kawasan tersebut berbahan dasar kayu dan berdekatan satu sama lain. Hal ini memperburuk situasi dan menyebabkan kebakaran meluas dengan cepat.
Kondisi akses jalan yang sempit dan padat bangunan menjadi kendala utama bagi petugas pemadam kebakaran dalam melakukan pemadaman. Petugas bahkan harus memanjat tembok untuk melokalisir api dan mencegah agar api tidak semakin meluas. "Aksesnya luar biasa sempit, unit kami harus memutar dan bahkan ada yang terjebak. Kami bahkan harus memanjat tembok untuk melokalisir api," jelas Yuliansyah.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di daerah pemukiman padat penduduk. Perbaikan infrastruktur, seperti pelebaran jalan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan kebakaran, sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Saat ini, proses pendataan kerugian dan bantuan bagi para korban kebakaran sedang dilakukan oleh pihak berwenang. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.