Kebocoran Dana Bank DKI: Gubernur Pastikan Nasabah Aman, Hanya Bank yang Rugi
Gubernur DKI Jakarta memastikan kebocoran dana Bank DKI akibat gangguan sistem tidak berdampak pada nasabah dan bantuan sosial seperti KJP, kerugian hanya dialami Bank DKI.

Jakarta, 9 April 2024 - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, memberikan pernyataan resmi terkait kebocoran dana Bank DKI yang terjadi akibat gangguan sistem pelayanan. Ia memastikan bahwa insiden ini sama sekali tidak berdampak pada nasabah Bank DKI, termasuk penerima bantuan sosial seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Pramono menjelaskan bahwa gangguan sistem hanya mempengaruhi rekening Bank DKI yang berada di Bank BNI. Dengan demikian, transaksi dan saldo nasabah tetap aman. "Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah. Karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali," tegas Pramono dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa sejak terjadinya insiden, dirinya telah menginstruksikan Bank DKI untuk segera menormalkan kembali seluruh fasilitas transaksi. Langkah cepat ini bertujuan untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan memastikan pelayanan perbankan tetap berjalan lancar bagi seluruh nasabah.
Penjelasan Gubernur Terkait Kebocoran Dana
Pramono menekankan bahwa tidak ada kebocoran dana bantuan sosial, termasuk dana KJP. Ia menjelaskan bahwa dana yang terdampak merupakan dana cadangan atau deposito milik Bank DKI. "Ini adalah dana semacam dana deposito atau dana cadangan yang dimiliki oleh Bank DKI," jelasnya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir.
Pertemuan dengan direksi Bank DKI pada hari sebelumnya difokuskan untuk menerima laporan lengkap terkait permasalahan yang terjadi. Hasil pertemuan tersebut menghasilkan keputusan penting, yaitu pembebasan tugas Direktur IT Bank DKI. "Kemarin itu lebih ke direksi DKI melaporkan. Kemudian kami memotret, melihat dan memutuskan. Akhirnya gubernur, wakil gubernur dan jajaran yang hadir memutuskan seperti yang saya sampaikan tadi (pembebastugasan Direktur IT Bank DKI)," ungkap Pramono.
Meskipun demikian, Gubernur enggan merinci jumlah kerugian yang dialami Bank DKI akibat insiden ini. Ia menyerahkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian, Bareskrim, dan Bank DKI untuk memberikan keterangan lebih lanjut. "Biar Kepolisian, Bareskrim sama Bank DKI menyampaikan,” ujarnya.
Kronologi dan Detail Gangguan Sistem
Meskipun detail teknis mengenai jenis gangguan sistem dan bagaimana kebocoran dana terjadi belum diungkapkan secara rinci, pernyataan Gubernur menegaskan fokus utama adalah untuk melindungi nasabah dan memastikan stabilitas keuangan Bank DKI. Langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pihak berwenang, termasuk investigasi mendalam terhadap penyebab gangguan sistem dan pertanggungjawaban pihak terkait, masih dalam proses.
Kecepatan respon Gubernur dalam menangani masalah ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Bank DKI. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses investigasi dan penyelesaian masalah ini sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya keamanan sistem perbankan dan perlunya investasi berkelanjutan dalam teknologi dan infrastruktur untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perlindungan data nasabah dan integritas sistem keuangan harus menjadi prioritas utama bagi semua lembaga keuangan.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini akan terus dipantau dan dilaporkan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mendapatkan informasi resmi dari sumber terpercaya.