Kedekatan Prabowo dengan Erdogan, Modi, dan Anwar: Strategi G20 dan Diplomasi Indonesia
Kedekatan Presiden Prabowo dengan sejumlah pemimpin negara seperti Erdogan, Modi, dan Anwar Ibrahim dinilai sebagai strategi untuk memperkuat kerja sama G20 dan memajukan kepentingan Indonesia di kancah internasional.

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini melakukan serangkaian pertemuan penting dengan beberapa pemimpin negara, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Kantor Komunikasi Kepresidenan menjelaskan bahwa kedekatan ini bukan sekadar hubungan personal, melainkan strategi yang berdampak signifikan bagi Indonesia dalam konteks global.
Kemitraan Strategis di Era G20
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte, menjelaskan bahwa hubungan erat tersebut didorong oleh kepentingan bersama sebagai anggota G20. Indonesia, Turki, India, dan Malaysia memiliki peran krusial sebagai negara berkembang ('developing countries') di Global South. Keempat negara ini memiliki visi yang sama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menghadapi tantangan global bersama.
Pertemuan-pertemuan tersebut, termasuk kunjungan kenegaraan Prabowo ke India dan Malaysia serta kunjungan balasan Presiden Erdogan ke Indonesia, menandakan komitmen nyata dalam membangun kerja sama yang lebih kuat. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat posisinya di panggung dunia dan berkontribusi dalam forum internasional seperti G20.
Prioritas: Kesejahteraan Rakyat dan Perdamaian Dunia
Selain fokus pada ekonomi, pembahasan dalam pertemuan-pertemuan tersebut juga mencakup isu perdamaian dunia. Dalam situasi geopolitik yang penuh ketidakpastian dan konflik, kerja sama internasional menjadi semakin penting. Presiden Prabowo, Erdogan, Modi, dan Anwar Ibrahim sepakat untuk bekerja sama menjaga perdamaian dan stabilitas global.
Keempat pemimpin tersebut memiliki visi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat masing-masing. Kerja sama ekonomi dan diplomasi menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini menekankan pentingnya kolaborasi antar negara dalam menghadapi tantangan bersama.
Diplomasi 'Good Neighbor Policy'
Philips J. Vermonte juga menekankan filosofi 'good neighbor policy' yang dianut Presiden Prabowo. Hal ini tidak hanya diterapkan pada negara-negara ASEAN, tetapi juga meluas ke kawasan lain. Membangun hubungan bilateral yang kuat dimulai dari hubungan antar pemimpin, dan hal inilah yang mendasari intensitas kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo baik ke luar maupun dalam negeri.
Dengan kata lain, hubungan luar negeri yang baik berawal dari hubungan personal yang baik antar pemimpin negara. Pertemuan-pertemuan tersebut merupakan investasi jangka panjang bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama internasional dan mencapai tujuan nasional.
Kesimpulan: Diplomasi Proaktif Indonesia
Kedekatan Presiden Prabowo dengan pemimpin negara-negara kunci seperti Erdogan, Modi, dan Anwar Ibrahim bukan sekadar kebetulan. Hal ini merupakan bagian dari strategi diplomasi proaktif Indonesia dalam konteks G20 dan upaya memperkuat kerja sama internasional untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan perdamaian dunia. Hubungan antar pemimpin menjadi landasan penting bagi kerja sama bilateral yang lebih erat dan berkelanjutan.