Kejati Sumsel Intensifkan Perburuan 20 Buronan Kasus Pidana
Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan gencar memburu 20 buronan kasus pidana khusus dan umum, setelah berhasil menangkap dua buronan dalam dua pekan terakhir di kasus korupsi dan pencurian.

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel) tengah gencar memburu 20 buronan kasus tindak pidana khusus (Pidsus) dan pidana umum (Pidum). Langkah ini diambil setelah berhasil menangkap dua buronan dalam dua minggu terakhir. Penangkapan tersebut menjadi bukti keseriusan Kejati Sumsel dalam menuntaskan kasus-kasus yang ditangani.
Penangkapan Dua Buronan Menjadi Motivasi
Plt Asintel Kejati Sumsel, Aka Kurniawan, menyatakan bahwa keberhasilan menangkap dua buronan dalam waktu singkat menjadi motivasi bagi tim untuk memburu 20 buronan lainnya. Kedua buronan tersebut terlibat dalam kasus yang berbeda. Satu buronan terlibat kasus korupsi dana Covid-19 di OKU Selatan, sementara satu lainnya terlibat kasus pencurian 1,4 ton besi di Muara Enim.
"Kami minta 20 buronan untuk menyerahkan diri karena sudah dua minggu ini, di bulan Februari 2024, ada dua buronan yang kami tangkap," tegas Aka Kurniawan dalam keterangannya di Palembang, Jumat lalu.
Kasus Pencurian Besi di Muara Enim
Kasus pencurian 1,4 ton besi di Muara Enim menjadi sorotan. Buronan yang berhasil ditangkap setelah dua tahun bersembunyi di Sulawesi Tenggara, akhirnya berhasil dibekuk dan dibawa kembali ke Palembang untuk diproses hukum di Muara Enim. Penangkapan ini merupakan hasil koordinasi antara Tim Tangkap Buronan Kejati Sumsel dan Kejati Sulawesi Tenggara.
"Hari ini terbukti kami berhasil menangkap buronan maling besi di perusahaan di Muara Enim sebanyak 1,4 ton senilai Rp6 juta di Sulawesi Tenggara dan tiba di Palembang akan langsung kami bawa ke Muara Enim," ungkap Aka Kurniawan. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Kejati Sumsel dalam mengejar para pelaku kejahatan, tak peduli seberapa jauh mereka bersembunyi.
Kasus Korupsi Covid-19 di OKU Selatan
Selain kasus pencurian besi, Kejati Sumsel juga berhasil menangkap buronan kasus korupsi dana Covid-19 di OKU Selatan. Buronan yang berhasil ditangkap di Cibinong, Jawa Barat pada Selasa, 4 Februari 2025 ini telah melarikan diri selama satu tahun enam bulan. Penangkapan ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat persembunyian yang aman bagi para buronan.
Pesan Tegas Kejati Sumsel
Kejati Sumsel menegaskan bahwa perburuan terhadap 20 buronan lainnya akan terus digencarkan. Tidak ada tempat yang aman bagi para buronan untuk melarikan diri. Pihak Kejati Sumsel akan terus berupaya untuk menangkap dan menindak seluruh buronan sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka mengimbau kepada para buronan untuk segera menyerahkan diri.
"Tidak ada tempat yang aman bagi para buronan untuk melarikan diri dan kami pasti akan menangkap dan menindak, untuk itu para buronan diminta untuk menyerahkan diri," tegas Aka Kurniawan. Pernyataan ini menunjukkan tekad kuat Kejati Sumsel dalam menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi masyarakat.
Kesimpulan
Keberhasilan Kejati Sumsel menangkap dua buronan dalam dua minggu terakhir menunjukkan peningkatan kinerja dan komitmen dalam penegakan hukum. Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Sumatera Selatan. Perburuan terhadap 20 buronan lainnya akan terus berlanjut hingga semua buronan berhasil ditangkap dan diadili.