Kejuaraan Dunia Senam 2025: Indonesia Matangkan Persiapan 100 Hari Jelang Ajang Akbar
Jelang Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Indonesia, persiapan semakin intensif, khususnya dalam 100 hari kerja Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, dengan harapan ajang ini menjadi momentum kemajuan senam Indonesia menuju Olimpiade 2028.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025, sebuah ajang bergengsi yang akan berlangsung pada 19-25 Oktober mendatang. Dengan waktu 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, persiapan kejuaraan yang akan digelar di Indonesia ini semakin intensif. Ini menjadi sorotan utama, mengingat ini adalah pertama kalinya Asia Tenggara menjadi tuan rumah, dan ketiga kalinya di Asia.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (Persani), Ita Yuliati, menyatakan bahwa persiapan dilakukan secara intensif bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kerja sama strategis telah terjalin dengan LPDUK untuk menjamin kelancaran acara. Hal ini disampaikan Ita saat dihubungi via telepon pada Senin, 27 Januari lalu. Kolaborasi ini memastikan berbagai aspek, dari venue hingga akomodasi atlet, terkoordinir dengan baik.
Kejuaraan Dunia Senam 2025 ini akan menghadirkan sekitar 600 atlet dari 78 negara, dengan total peserta mencapai 1.200 orang termasuk ofisial dan juri. Skala acara sebesar ini menuntut persiapan yang matang dan terstruktur untuk memastikan suksesnya penyelenggaraan. Ini merupakan tanggung jawab besar bagi Indonesia sebagai tuan rumah.
Ita Yuliati menekankan bahwa momentum 100 hari kerja Presiden Prabowo dan Wapres Gibran sangat penting bagi kemajuan senam Indonesia. Kejuaraan dunia ini bukan sekadar ajang internasional, melainkan kesempatan emas untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Lebih dari itu, kejuaraan ini menjadi batu loncatan bagi atlet senam Indonesia dalam mempersiapkan diri menuju Olimpiade 2028.
Menyambut Olimpiade 2028, Persani dan pengurus cabang olahraga lainnya telah berdiskusi dengan Kemenpora. Diskusi ini membahas strategi jangka panjang untuk pembinaan atlet. Ita Yuliati menilai diskusi tersebut sangat positif, karena kesuksesan olahraga membutuhkan program pembinaan yang berkelanjutan dan investasi yang terencana dengan baik. Bukan hanya program kilat, melainkan investasi jangka panjang yang terukur.
Persani juga berkomitmen untuk melanjutkan prestasi yang telah ditorehkan Rifda Irfanaluthfi, atlet senam Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024. Keberhasilan Rifda menjadi motivasi dan pendorong semangat bagi atlet lainnya untuk terus berjuang mencapai prestasi internasional. Ini menjadi bukti nyata hasil pembinaan berkelanjutan.
Harapan besar pun diutarakan Ita Yuliati terkait dukungan penuh dari kepemimpinan Prabowo-Gibran terhadap program pembinaan jangka panjang atlet senam Indonesia. Dukungan ini diharapkan berlanjut, tidak hanya untuk Olimpiade Los Angeles 2028, tetapi juga Olimpiade Brisbane dan selanjutnya. Komitmen jangka panjang ini sangat krusial demi memastikan regenerasi atlet berprestasi di masa depan.