Kemenag Sumut Apresiasi Peran GBKP dalam Melayani Umat di Sumatera Utara
Kemenag Sumut memberikan apresiasi tinggi kepada Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) atas kontribusi signifikannya dalam melayani umat dan mendorong moderasi beragama di Sumatera Utara.

Medan, 24 April 2025 - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) atas perannya yang signifikan dalam melayani umat di wilayah tersebut. Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi, di Medan pada Kamis lalu. Peran GBKP dinilai penting, terutama dalam melayani masyarakat Karo melalui berbagai program dan kegiatan yang telah dijalankan.
Apresiasi ini disampaikan seiring dengan penyelenggaraan Sidang Majelis Sinode GBKP ke-XXXVII yang berlangsung di Desa Suka Makmur, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada tanggal 23 hingga 30 April 2025. Sidang Sinode ini juga sekaligus memperingati 135 tahun masuknya Injil di Tanah Karo. Pertemuan selama lebih dari satu pekan ini menjadi forum penting bagi GBKP untuk mengevaluasi program kerja yang telah tercapai dan merumuskan program kerja selanjutnya.
Pembukaan Sidang Majelis Sinode GBKP ke-XXXVII dilakukan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Jeane Marie Tulung, pada Rabu, 23 April 2025. Kehadiran beliau semakin mengukuhkan pentingnya peran GBKP dalam konteks nasional. Kegiatan ini dinilai strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan kaderisasi di dalam gereja, serta penguatan struktur organisasi dan pelayanan GBKP di masa mendatang.
Penguatan Peran GBKP dalam Moderasi Beragama
Kemenag Sumut berharap seluruh peserta Sidang Majelis Sinode GBKP ke-XXXVII dapat memberikan kontribusi pemikiran dan waktu yang optimal. Sidang majelis ini dipandang sebagai momentum penting untuk mengevaluasi pelayanan, menetapkan arah perjalanan dan visi pelayanan GBKP, serta memperkokoh peran gereja dalam masyarakat. "Semoga pertemuan ini dapat melahirkan ide dan gagasan baru yang menyentuh secara langsung kebutuhan jemaat GBKP melalui kebenaran ajaran gereja," ujar Ahmad Qosbi.
Lebih lanjut, Kemenag Sumut juga mendorong GBKP untuk memperkuat komunikasi antar gereja guna mewujudkan pembangunan sesuai dengan agama masing-masing. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai toleransi dan moderasi beragama di tengah masyarakat. Dalam era kemajuan teknologi yang pesat, tantangan juga semakin kompleks. Oleh karena itu, Kemenag Sumut berharap GBKP dapat memperkuat pembinaan berbasis keluarga untuk mewujudkan keluarga yang bahagia dan harmonis.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Jeane Marie Tulung. Beliau mengajak para jemaat GBKP untuk tetap menjadi terang dan garam di tengah keberagaman bangsa Indonesia. "Pentingnya peran gereja dalam merawat keberagaman, menjawab tantangan global, serta memperkuat pelayanan sosial dan ekonomi," ungkap Jeane Marie Tulung sebelum membuka Sidang Majelis Sinode GBKP.
Kesimpulan
Apresiasi dari Kemenag Sumut terhadap peran GBKP mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keagamaan dalam membangun masyarakat yang toleran, moderat, dan harmonis. Kontribusi GBKP dalam pelayanan umat dan penguatan nilai-nilai keagamaan di Sumatera Utara sangat diapresiasi dan diharapkan dapat terus berlanjut untuk kemajuan bersama.
Sidang Majelis Sinode GBKP ke-XXXVII menjadi bukti komitmen GBKP dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan penguatan internal organisasi. Harapannya, Sidang Sinode ini akan menghasilkan rumusan program kerja yang lebih efektif dan berdampak positif bagi seluruh jemaat GBKP dan masyarakat Sumatera Utara secara luas.