Kemenkumham Riau Perkuat Perlindungan Produk Khas Daerah Lewat Webinar Internasional
Kemenkumham Riau meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual produk lokal melalui webinar internasional dengan ASEAN dan INPI Prancis, fokus pada Indikasi Geografis (IG) untuk produk khas Riau seperti kopi dan kerajinan.

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Riau gencar memperkuat perlindungan kekayaan intelektual produk lokal. Langkah ini dilakukan melalui webinar internasional yang melibatkan ASEAN dan National Institute of Industrial Property of France (INPI). Webinar tersebut digelar secara virtual dari Pekanbaru pada Selasa, 21 Februari 2023, dengan fokus pada peningkatan pemahaman Indikasi Geografis (IG).
Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Nur Ichwan, menekankan pentingnya perlindungan IG untuk produk khas daerah Riau. Ia menyebutkan kopi dan kerajinan lokal sebagai contoh produk yang perlu mendapatkan perlindungan IG untuk meningkatkan daya saing di pasar global. "Riau kaya akan produk khas daerah, dan perlindungan IG sangat krusial untuk keberlanjutan dan daya saing produk-produk tersebut," ujar Nur Ichwan.
Webinar bertajuk 'Geographical Indication Control: a Key Element in GI Success' ini membahas pengawasan, ketelusuran, sertifikasi, dan pelabelan dalam pengelolaan IG. Hal ini dinilai penting untuk menjaga kualitas dan mencegah pemalsuan produk. Edukasi dan pelatihan dalam webinar diharapkan dapat memberikan pemahaman profesional bagi pelaku usaha dalam mengembangkan produk dan layanan baru yang berkelanjutan.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkumham Riau, Johan Manurung, menambahkan bahwa pengawasan dan sertifikasi produk IG merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional. Perlindungan IG bukan hanya melindungi kekayaan intelektual, tetapi juga membantu pelestarian alam dan sumber daya hayati.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Kekayaan Intelektual Kemenkumham Riau, Yuliana Manulang, menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang manfaat pelabelan produk IG. "Pelabelan produk dengan IG melindungi produk asli, meningkatkan kualitas, memperkuat reputasi, dan mencegah pemalsuan," jelasnya. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pelabelan juga menjamin kualitas, melindungi konsumen, membangun produsen lokal, dan meningkatkan strategi pemasaran.
Manfaat lain dari penggunaan IG adalah membangun kepercayaan konsumen, mencegah penyalahgunaan reputasi produk, meningkatkan produksi, melestarikan alam, dan memperkuat strategi pemasaran baik di dalam maupun luar negeri. Partisipasi aktif Kemenkumham Riau dalam webinar ini menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung perlindungan kekayaan intelektual, khususnya IG, demi kemajuan ekonomi daerah dan nasional.
Webinar ini diharapkan menjadi langkah awal untuk penguatan sistem perlindungan IG di Indonesia dan ASEAN. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan produk-produk khas daerah di pasar global, meningkatkan daya saing dan mengangkat perekonomian daerah. Dengan demikian, perlindungan IG menjadi kunci penting untuk kemajuan ekonomi lokal dan nasional.