Kepala BGN Bantah Isu Dapur Fiktif MBG: Ternyata Belum Dibangun, Bukan Fiktif!
Kepala BGN Dadan Hindayana membantah dugaan dapur fiktif pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Terungkap, lokasi yang tercatat ternyata belum dibangun.

Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), dengan tegas membantah isu adanya dapur fiktif dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penjelasan krusial ini disampaikan usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (13/8).
Isu mengenai Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang tidak beroperasi namun tercatat penuh sempat mencuat di kalangan masyarakat. Dadan meluruskan bahwa kondisi tersebut bukan fiktif, melainkan lokasi yang belum terbangun secara fisik.
Bantahan ini muncul setelah Forum Masyarakat Makan Bergizi Gratis menemukan kejanggalan di lapangan. Meskipun pendaftaran SPPG telah ditutup karena kuota penuh, banyak lokasi yang belum memiliki dapur fisik, memicu pertanyaan publik.
Meluruskan Miskonsepsi Dapur Fiktif dalam MBG
Dadan Hindayana menjelaskan bahwa proses untuk menjadi mitra SPPG memerlukan pengajuan titik lokasi pembangunan yang spesifik. Setelah pengajuan disetujui, BGN kemudian menyebarkan 14 ribu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang telah lulus pendidikan dasar. SPPI ini bertugas untuk melaporkan status pembangunan dapur di lapangan secara berkala.
"Bukan dapur fiktif," tegas Dadan saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan. Ia menambahkan, "Tapi ada yang sudah booking tempat tapi belum ada pembangunan." Ini berarti ada calon mitra yang sudah mengamankan lokasi dan tercatat di sistem, namun belum memulai konstruksi fisik dapur mereka.
Laporan dari SPPI menjadi dasar bagi BGN untuk memantau progres pembangunan dan memastikan akurasi data. Data ini menunjukkan adanya variasi status pembangunan di berbagai titik lokasi, dari yang sudah beroperasi hingga yang masih dalam tahap perencanaan.
Percepatan Verifikasi dan Jangkauan Luas Program MBG
Hingga Selasa ini, BGN mencatat adanya 17 ribu calon SPPG yang masih dalam tahap verifikasi ketat. Proses verifikasi ini terus dipercepat secara signifikan, mencapai 200 hingga 300 lokasi per hari, guna memastikan kelayakan dan kesiapan operasional.
Saat ini, Program Makan Bergizi Gratis telah berhasil melayani jutaan penerima manfaat melalui 5.103 SPPG yang telah beroperasi penuh. SPPG ini tersebar luas di 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, menunjukkan jangkauan yang impresif.
Kemitraan luas mendukung operasional SPPG, melibatkan berbagai pihak strategis dari sektor pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat. Termasuk di antaranya:
- TNI
- Polri
- BIN
- Nahdlatul Ulama
- Muhammadiyah
- Kadin
- APJI (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia)
- Pelaku usaha di berbagai daerah
Ribuan SPPG lainnya juga sedang dalam tahap persiapan untuk segera beroperasi, memperluas cakupan program.