Kerja Sama Pengelolaan IPAL Palembang Diperpanjang hingga 2028
Pemerintah Australia perpanjang kerja sama pengelolaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Palembang hingga 2028, mendukung program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).

Palembang, 14 Maret 2024 - Kerja sama pengelolaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), yang merupakan bantuan Pemerintah Australia, resmi diperpanjang hingga tahun 2028. Perpanjangan ini menandai komitmen berkelanjutan dalam meningkatkan sanitasi dan kesehatan lingkungan di kota tersebut. Program ini, yang dikenal sebagai Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T), telah menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Palembang.
Perpanjangan nota kesepahaman (MoU) ditandatangani pada 1 Juni 2022, dengan masa berlaku hingga 1 Juni 2028. Sebelumnya, kerja sama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan Pemerintah Kota Palembang berlangsung sejak 3 Oktober 2016 hingga 3 Oktober 2022. Kota Palembang terpilih sebagai penerima program SPALD-T skala kota, sebuah hibah dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Pemerintah Australia dan Kementerian PUPR. "Tidak banyak daerah yang menjadi sasaran pembangunan berbiaya besar ini," ujarnya, menekankan pentingnya program ini bagi Palembang. Beliau juga menyoroti pentingnya sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat mengenai pentingnya sambungan jasa penyedotan lumpur tinja secara berkala oleh Perumda Tirta Musi untuk mendukung keberhasilan program ini.
Perpanjangan Kerja Sama dan Tantangan ke Depan
Perpanjangan kerja sama ini menandai babak baru dalam upaya meningkatkan sanitasi di Palembang. Meskipun telah banyak pencapaian, masih ada tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal menambah sambungan rumah ke sistem IPAL. Hal ini memerlukan kerja sama yang erat antara berbagai pihak yang terlibat.
Minister Counsellor, Ekonomi, Investasi, dan Infrastruktur Australian Embassy, Jonathan Gilbert, menyatakan kebanggaan Pemerintah Australia atas keberhasilan program ini dan berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. "Sudah banyak pencapaian, namun masih perlu menambah sambungan rumah, kita harus bekerja sama," kata Gilbert, menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan yang lebih luas.
Pemerintah Australia juga telah memperpanjang dana hibah untuk mendukung kelanjutan program ini. Harapannya, dengan dukungan dana dan kolaborasi yang kuat, tantangan dalam menambah sambungan rumah dapat diatasi dan manfaat program SPALD-T dapat dirasakan oleh lebih banyak warga Palembang.
Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Gubernur Herman Deru juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Beliau menyebutkan bahwa meskipun 95 persen rumah telah memiliki septictank, IPAL modern yang dibangun dengan bantuan Australia akan semakin meningkatkan kualitas hidup masyarakat Palembang.
Sosialisasi yang berkelanjutan akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan layanan penyedotan lumpur tinja secara berkala. Hal ini akan memastikan keberlanjutan dan efektivitas sistem IPAL yang telah dibangun.
Dengan adanya IPAL modern, diharapkan kualitas hidup masyarakat Palembang akan meningkat pesat. Program ini tidak hanya meningkatkan sanitasi, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di kota tersebut.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengelola air limbah secara efektif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan negara donor akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.