Kerugian Kebakaran Jakarta Utara Capai Rp485 Juta: 10 Rumah Ludes Dilalap Api di Pademangan
Musibah kebakaran Jakarta Utara menimpa 10 rumah petak di Pademangan, Jakarta Utara, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp485 juta. Apa penyebabnya?

Sebanyak sepuluh rumah petak di kawasan padat penduduk Jalan Ampera, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, ludes dilalap si jago merah pada Sabtu siang, 26 Juli. Insiden kebakaran ini menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai angka fantastis, yakni Rp485 juta.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengonfirmasi luas objek yang terbakar mencapai 144 meter persegi. Peristiwa ini mengejutkan warga sekitar yang menyaksikan api membesar dengan cepat.
Dugaan awal penyebab kebakaran mengerikan ini adalah korsleting listrik. Meskipun demikian, berkat kesigapan petugas dan informasi cepat dari warga, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, meskipun 22 kepala keluarga dan 69 jiwa terdampak berhasil diselamatkan.
Kronologi dan Dugaan Penyebab Kebakaran
Peristiwa kebakaran ini bermula pada Sabtu siang, ketika api tiba-tiba muncul dan membesar di salah satu rumah petak. Menurut keterangan saksi mata, penghuni rumah yang menjadi titik awal api sedang tidak berada di tempat saat kejadian.
Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa api diduga berasal dari korsleting listrik. Percikan api yang timbul dengan cepat melahap bangunan di sekitarnya, mengingat kondisi permukiman yang padat dan bangunan yang berdempetan.
Warga yang melihat kobaran api mencoba melakukan pemadaman awal secara mandiri. Namun, api yang membesar tak terkendali membuat mereka segera meminta bantuan petugas pemadam kebakaran. Informasi mengenai kebakaran diterima Gulkarmat sekitar pukul 11.36 WIB.
Petugas dengan sigap merespons laporan tersebut. Unit pertama pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian pada pukul 11.43 WIB, hanya berselang tujuh menit setelah laporan diterima. Kedatangan cepat ini menjadi krusial dalam upaya mengendalikan penyebaran api lebih lanjut.
Upaya Pemadaman dan Dampak Musibah
Untuk menanggulangi kebakaran di area padat penduduk ini, Gulkarmat mengerahkan kekuatan penuh. Sebanyak 120 personel pemadam kebakaran dan 24 unit mobil pemadam dikerahkan ke Jalan Ampera. Jumlah unit dan personel yang masif ini menunjukkan tingkat kesulitan dan skala kebakaran yang terjadi.
Proses pemadaman berlangsung intensif selama lebih dari dua jam. Petugas menghadapi tantangan berat karena lokasi yang padat permukiman, membuat akses dan manuver unit pemadam menjadi terbatas. Api akhirnya berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 14.15 WIB.
Meskipun kerugian material mencapai ratusan juta rupiah, kabar baiknya adalah tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Gatot Sulaeman menegaskan bahwa seluruh 22 kepala keluarga atau 69 jiwa yang menghuni 10 rumah terdampak berhasil dievakuasi dan diselamatkan.
Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik. Pemeriksaan rutin dan penggunaan peralatan listrik yang standar menjadi langkah preventif vital untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang, terutama di area permukiman padat penduduk.