Kisah Inspiratif Andra: Dari Keterbatasan Hidup Tanpa Ayah, Menemukan Harapan Baru di Sekolah Rakyat
Andra Farizki Ramdhani, siswa Sekolah Rakyat, berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana pendidikan gratis membuka jalan baginya meraih cita-cita meski hidup tanpa ayah.

Jakarta, 16 Agustus – Hidup tanpa kehadiran sosok ayah tidak menghentikan langkah Andra Farizki Ramdhani. Dibesarkan oleh ibunya sebagai tulang punggung keluarga, siswa kelas X-4 Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan ini menemukan harapan baru melalui program Sekolah Rakyat.
Sekolah Rakyat, yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, menjadi jawaban atas keterbatasan ekonomi yang dihadapi Andra. Program ini membuka pintu bagi Andra untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa beban biaya.
Andra mengungkapkan rasa syukurnya, "Buat Bapak Presiden Prabowo, terima kasih sudah membuat Sekolah Rakyat karena ini buat orang-orang enggak mampu, jadi membuat anak-anak semangat belajar, enggak malas-malasan, jadi pintar juga. Ini juga bikin Indonesia maju." Program ini terbukti menjadi solusi nyata bagi anak-anak Indonesia dari keluarga kurang mampu.
Adaptasi dan Kebersamaan di Lingkungan Asrama
Meski pengalaman bersekolah di asrama merupakan hal baru bagi Andra, ia merasa lingkungan ini sangat berharga. Hari-harinya kini dipenuhi dengan kisah-kisah lucu dan kebersamaan yang hangat bersama teman-teman barunya.
"Kesannya pasti jauh dari orang tua, masih kangen, tetapi enaknya di sini rame sama teman-teman, ada aja kisah lucunya," ucap Andra. Rutinitas hariannya kini cukup padat, mulai dari bangun pagi, shalat subuh, olahraga, hingga upacara sebelum masuk kelas. Sore hari, ia selalu menyempatkan diri menelepon ibunya untuk sekadar menanyakan kabar.
Andra menambahkan, "Dulu dibangunkan mama, sekarang dibangunkan teman. Dulu makan masakan mama, sekarang makan ramai-ramai." Meskipun kadang merasa suntuk dengan lingkungan asrama yang monoton, Andra menemukan semangat dari persahabatan yang terjalin. Ia sering bercanda dengan Fatir dan Reza, dua teman dekatnya di kamar, dari hal sepele hingga momen kebersamaan yang tak terlupakan. "Asik aja ngobrol sama mereka, jadi kayak keluarga sendiri," tuturnya.
Fasilitas Unggul dan Semangat Berprestasi
Andra mengakui bahwa fasilitas di SRMA 10 jauh melampaui bayangannya. Tersedia kasur yang nyaman, ruang belajar yang memadai, serta lingkungan yang kondusif sehingga ia lebih fokus dalam belajar. Kualitas pengajaran di Sekolah Rakyat juga sangat mendukung.
"Sekolah umum lebih gampang ngantuk, kalau di sini enggak, gurunya menjelaskan detail sekali, jadi mudah paham," ungkapnya. Selain itu, Andra aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti Paskibraka dan Palang Merah Remaja (PMR), serta menekuni cabang olahraga judo. Pelajaran informatika menjadi salah satu mata pelajaran favoritnya.
Semangat Andra untuk meraih cita-cita tetap membara, meskipun ia tumbuh tanpa ayah. Ia bercita-cita menjadi atlet judo sekaligus melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Pertahanan (Unhan). "Inginnya masuk Unhan. Mama minta di situ, jadi saya mengikuti saja karena mama pasti pilih yang terbaik,” ujarnya.
Bakti dan Harapan untuk Masa Depan
Bagi Andra, keinginan untuk masuk Unhan bukan semata ambisi pribadi, melainkan juga bentuk baktinya kepada sang ibu. Ibunya adalah sosok yang selalu mendukungnya dan mendoakan kesuksesannya, meskipun ada pihak lain yang meremehkan kemampuannya.
"Mama yang selalu mendukung saya selama ini. Orang lain kadang meremehkan dan menganggap saya enggak bisa apa-apa, tetapi mama selalu mendoakan saya bisa. Saya hanya mau bilang tetap sayang mama selamanya," katanya penuh haru. Andra sangat bersyukur bisa bersekolah tanpa beban biaya.
Menurutnya, Sekolah Rakyat memberikan peluang besar bagi anak-anak tak mampu yang memiliki keinginan kuat untuk belajar sungguh-sungguh. "Kalau sekolah lain harus ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), kalau di sini tinggal daftar. Kalau sekolah negeri masih ada biaya tambahan, kayak seragam, kalau di sini enggak ada," jelasnya.
Bagi Andra, Sekolah Rakyat adalah pintu harapan yang sesungguhnya. Dari ruang kelas, lapangan olahraga, hingga kamar asrama, semuanya membentuk pengalaman yang tidak hanya membangun pengetahuannya tetapi juga menempanya menjadi pribadi yang mandiri. Dengan tekad kuat dan doa ibunya, ia percaya mimpi-mimpi itu akan semakin dekat untuk diraih.