Kitabisa dan Adaptasi: Kunci Sukses di Era Digital
Webinar kolaborasi Kitabisa dan ILUNI FEB UI membahas pentingnya adaptasi dan pemberdayaan perempuan dalam menghadapi perkembangan zaman serta peran crowdfunding dalam menciptakan nilai sosial.
Presiden dan Co-Founder Kitabisa.com, Alfatih Timur, menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan zaman, khususnya bagi organisasi yang ingin terus berkontribusi bagi masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam sebuah webinar bertajuk 'Kolaborasi untuk Kebaikan: Memaksimalkan Value Creation dalam Komunitas melalui Crowdfunding' bersama ILUNI FEB UI.
Webinar ini membahas bagaimana Kitabisa, platform penggalangan dana online, beradaptasi dan tetap relevan. Alfatih Timur menceritakan kisah perjalanan Kitabisa yang bermula dari pengalamannya sebagai aktivis kampus. Awalnya, penggalangan dana untuk kegiatan sosial dilakukan secara tradisional. Namun, ia melihat perlunya sistem yang lebih efektif dan transparan, menginspirasi terciptanya Kitabisa.
Menurutnya, kunci keberhasilan Kitabisa adalah menjaga kepercayaan publik dan kemampuan beradaptasi di tengah persaingan startup yang ketat. Ia optimis Kitabisa akan terus bertahan dan belajar dari pengalaman, serta selalu beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan sosial yang terus berkembang. "Ke depan tentu akan selalu diusahakan untuk terus survive apalagi di era gempuran start-up tanah air yang mulai berjatuhan," ujar Alfatih Timur.
Sementara itu, Amira Widya Damayanti, Founder Srikandi Berkarya, membagikan pengalamannya dalam pemberdayaan perempuan di daerah pelosok. Pengalamannya selama sebulan di lapangan mengubah pandangannya, menunjukkan keterbatasan pilihan yang sering mendorong perempuan untuk menikah di usia muda.
Amira menyoroti konsekuensi sosial dari pernikahan anak, seperti meningkatnya angka perceraian dini dan risiko kesehatan pada anak. "Dalam beberapa kasus, praktik ini menyebabkan konsekuensi sosial yang lebih luas, seperti meningkatnya angka perceraian dini dan bahkan risiko kesehatan pada anak-anak akibat pernikahan dalam hubungan darah yang terlalu dekat," jelasnya.
Webinar yang diadakan bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa dan alumni FEB UI dalam mengembangkan inisiatif sosial yang berkelanjutan. Strategi value creation dan crowdfunding dibahas sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Para pembicara menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Intinya, kemampuan beradaptasi dan memahami kebutuhan masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan. Baik dalam konteks bisnis sosial seperti Kitabisa maupun dalam pemberdayaan perempuan seperti yang dibahas oleh Srikandi Berkarya, adaptasi dan kolaborasi menjadi kunci untuk menciptakan nilai dan dampak positif yang berkelanjutan.