KKB Papua Sebar Video Hoaks untuk Provokasi: Edit dan Narasi Palsu
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua menyebarkan video hasil editan yang menarasikan serangan TNI-Polri, padahal kejadian sebenarnya adalah pembakaran puskesmas yang dilakukan KKB sendiri pada 2021.

Jayapura, 26 Januari 2024 - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali melakukan aksi provokasi. Kali ini, mereka menyebarkan video hasil editan yang bertujuan untuk mengadu domba masyarakat dan mencoreng nama baik aparat keamanan. Video tersebut, menurut keterangan Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani, merupakan rekayasa yang memanfaatkan kejadian lama.
Brigjen Pol Faizal Rahmadani menjelaskan, video yang beredar adalah dokumentasi kebakaran Puskesmas Kiwirok di Kabupaten Pegunungan Bintang pada tahun 2021. Kejadian tersebut, yang dilakukan KKB sendiri, kini diedit dan diberi narasi seolah-olah merupakan serangan bom dari TNI-Polri. Ini adalah upaya manipulasi informasi yang sangat disayangkan.
Lebih lanjut, informasi yang didapat pihak berwenang menunjukkan keterlibatan warga negara asing (WNA) dalam pembuatan video dokumenter palsu ini. KKB diduga memanfaatkan WNA untuk meningkatkan kredibilitas dan jangkauan penyebaran propaganda mereka. Video hoaks tersebut kemudian disebarluaskan melalui media sosial, dengan tujuan menciptakan opini publik yang negatif terhadap pemerintah dan aparat keamanan.
Dalam video tersebut, KKB berupaya membangun narasi seolah-olah mereka melawan pemerintah hanya dengan menggunakan senjata tradisional. Padahal, fakta di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. KKB diketahui menggunakan senjata api untuk menyerang aparat keamanan dan warga sipil. Mereka juga terlibat berbagai kejahatan lain, termasuk pemerkosaan, pembakaran fasilitas publik, dan tindakan kekerasan lainnya.
Kasus pemerkosaan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok tahun 2021 menjadi bukti nyata pelanggaran HAM yang dilakukan KKB. Tindakan biadab seperti ini menunjukkan sifat sebenarnya dari kelompok tersebut, yang jauh dari narasi 'pejuang' yang mereka coba bangun.
Tujuan utama propaganda yang disebarluaskan KKB adalah memecah belah masyarakat dan menciptakan ketidakpercayaan kepada pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dan bijak dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial. Jangan mudah percaya informasi yang sumbernya tidak jelas dan cenderung provokatif.
Brigjen Pol Faizal Rahmadani menegaskan komitmen TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Papua. Langkah-langkah tegas akan terus dilakukan untuk mengatasi aksi-aksi provokasi dan kejahatan yang dilakukan KKB. Pemerintah berkomitmen untuk melindungi warga sipil dan menindak tegas para pelaku kejahatan.