KLH Dorong Insentif Kendaraan Listrik Guna Percepat Pengendalian Emisi Nasional
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengusulkan insentif kendaraan listrik untuk mempercepat pengendalian emisi sektor transportasi di Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengusulkan pemberian insentif bagi pengguna kendaraan listrik. Langkah ini sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengendalikan emisi dari sektor transportasi. Insentif ini diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi polusi udara. Pemerintah menargetkan penurunan emisi yang signifikan melalui transisi ke kendaraan listrik.
Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, menyampaikan usulan ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI. Rapat tersebut membahas strategi peningkatan kualitas udara di Jakarta. Ridho menekankan pentingnya insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik secara luas.
Menurut Ridho, pemberian insentif menjadi kunci utama dalam mempercepat pengurangan emisi dari kendaraan bermotor. Dukungan insentif bagi electric vehicle (EV) perlu diperkuat. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kualitas udara dan lingkungan hidup secara keseluruhan.
Jenis Insentif yang Diusulkan KLH
Ridho menjelaskan, insentif dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Beberapa di antaranya meliputi penghapusan pajak kendaraan listrik, potongan biaya parkir, serta prioritas akses di jalur tertentu. Insentif ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Selain itu, KLH juga mendorong integrasi kendaraan listrik ke dalam sistem transportasi umum. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan manfaat kendaraan listrik. Adopsi teknologi ramah lingkungan di sektor transportasi umum diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan emisi.
Saat ini, kontribusi kendaraan listrik terhadap penurunan emisi masih tergolong minim. Hal ini disebabkan oleh jumlah kendaraan listrik yang belum signifikan dan terbatasnya infrastruktur pendukung. Ketersediaan stasiun pengisian daya (charging station) masih menjadi kendala utama.
Sinergi Lintas Sektor untuk Transisi Kendaraan Rendah Emisi
Ridho menekankan pentingnya sinergi antara berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Sinergi ini diperlukan untuk memastikan transisi menuju kendaraan rendah emisi berjalan cepat dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Koordinasi yang baik akan mempercepat pencapaian target pengurangan emisi.
KLH juga mengajak produsen kendaraan listrik dan pihak swasta untuk berperan aktif dalam membangun ekosistem pendukung. Keterlibatan aktif dari sektor swasta sangat penting untuk mempercepat pengembangan infrastruktur pengisian daya. Dengan demikian, target pengurangan emisi transportasi dapat tercapai sesuai komitmen iklim nasional.
Pemerintah berharap dengan adanya insentif dan dukungan dari berbagai pihak, penggunaan kendaraan listrik dapat meningkat secara signifikan. Transisi ke kendaraan listrik merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Dengan adanya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, transisi menuju kendaraan rendah emisi diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.