Kodiklatal Manado Beri Prajurit Ilmu Non-Militer di Unklab, Terobosan Pertama di Indonesia
26 prajurit tamtama Kodiklatal Manado meningkatkan pengetahuan non-kemiliteran seperti FMS, komputerisasi, dan AI di Universitas Klabat, sebuah terobosan kerja sama pertama di Indonesia.

Sebanyak 26 prajurit tamtama Satdik-4 Kodiklatal Manado, Sulawesi Utara, mengikuti pelatihan selama tiga hari di Universitas Klabat (Unklab), Minahasa Utara. Pelatihan ini berfokus pada peningkatan pengetahuan di bidang non-kemiliteran, sebuah terobosan yang dilakukan oleh Kodiklatal Manado.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada prajurit tentang perkembangan ilmu pengetahuan di luar bidang kemiliteran. Hal ini disampaikan langsung oleh Komandan Satdik 4 Kodiklatal Manado, Kolonel Marinir Hendy Dwi Bayu Ardiyanto, di Minahasa Utara pada Selasa lalu. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan prajurit di berbagai bidang, tidak hanya terbatas pada keahlian militer.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Kodiklatal Manado untuk mencetak prajurit yang memiliki kemampuan komprehensif. Dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, diharapkan prajurit dapat berkontribusi lebih efektif bagi bangsa dan negara. Hal ini juga sejalan dengan visi modernisasi TNI yang menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Pengembangan Keahlian Non-Militer di Era Digital
Materi pelatihan yang diberikan di Unklab mencakup berbagai bidang penting, seperti Filing Management System (FMS), komputerisasi, dan Artificial Intelligence (AI). Kolonel Hendy menjelaskan bahwa prajurit akan mempelajari sistem manajemen berkas modern, menguasai penggunaan komputer, dan memahami dasar-dasar kecerdasan buatan. Keahlian ini diharapkan dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik dalam lingkungan militer maupun sipil.
Letkol Laut (KH) Rein Leimena, Kadep Opsdik Satdik 4 Kodiklatal Manado, menambahkan bahwa para prajurit didampingi oleh pembimbing selama proses pembelajaran. Hal ini menjamin tercapainya pemahaman yang optimal dan memastikan transfer pengetahuan yang efektif. Para prajurit juga diharapkan dapat menularkan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan mereka di masa mendatang.
Kerja sama dengan Unklab dipilih karena universitas ini memiliki reputasi baik dan lingkungan belajar yang kondusif. Disiplin tinggi yang diterapkan di Unklab dinilai dapat membantu prajurit beradaptasi dengan mudah dan fokus pada proses pembelajaran. Hal ini penting untuk memastikan efektivitas pelatihan dan pencapaian hasil yang maksimal.
Terobosan Kerja Sama dan Rencana Pengembangan
Kolonel Hendy menekankan bahwa kerja sama ini merupakan yang pertama di Indonesia yang dilakukan oleh Kodiklatal dengan perguruan tinggi di luar Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan komitmen Kodiklatal Manado untuk terus berinovasi dan mengembangkan kualitas prajuritnya. Penerimaan positif dari Unklab terhadap kerja sama ini juga menjadi bukti kesuksesan inisiatif tersebut.
Ke depan, Kodiklatal Manado berencana untuk memperluas kerja sama dengan Unklab dan perguruan tinggi lainnya. Tidak hanya terbatas pada FMS, komputerisasi, dan AI, tetapi juga bidang-bidang lain yang relevan dengan kebutuhan prajurit. Dengan mempertimbangkan empat korps utama di Kodiklatal (angkutan, jasmani, tata usaha, dan tata boga), pengembangan ke depannya mungkin akan melibatkan kerja sama dengan program studi teknik, khususnya untuk korps mesin atau angkutan.
Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia TNI Angkatan Laut. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif, prajurit diharapkan mampu menghadapi tantangan di era modern dan memberikan kontribusi yang optimal bagi bangsa dan negara. Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen TNI dalam mengembangkan profesionalisme prajuritnya melalui pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan.
Program pelatihan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pelatihan militer lainnya di Indonesia. Dengan menggandeng perguruan tinggi, pelatihan militer dapat ditingkatkan dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terkini. Hal ini akan menghasilkan prajurit yang lebih terampil dan siap menghadapi tantangan masa depan.