Kolaborasi Pemprov Jateng dan Pemkab Sukses Tekan Angka Pengangguran
Kerja sama Pemprov Jateng dan pemerintah kabupaten/kota berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah dari 5,13 persen menjadi 4,78 persen, berkat peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah berkat kolaborasi yang kuat dengan pemerintah kabupaten/kota se-Jateng. Penurunan ini dicapai melalui peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Plt. Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Jateng, Isriadi Widodo, saat membacakan sambutan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam acara serah terima jabatan Bupati Kudus dan Ketua TP PKK di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin.
Menurut Isriadi, realisasi investasi di Jawa Tengah pada tahun 2024 mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp8,44 triliun. Investasi tersebut menghasilkan 65.815 proyek yang mampu menyerap tenaga kerja dalam negeri sebanyak 409.338 orang. Angka penyerapan tenaga kerja ini menjadi kunci keberhasilan dalam menekan angka pengangguran.
Keberhasilan ini terlihat dari penurunan angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah. Dari 5,13 persen pada Agustus 2023, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 4,78 persen pada Agustus 2024. Pencapaian ini menunjukkan dampak positif dari kolaborasi yang terjalin antara Pemprov Jateng dan pemerintah kabupaten/kota dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Kolaborasi yang Membawa Prestasi
Pemprov Jateng tidak hanya berhasil menurunkan angka pengangguran, tetapi juga meraih berbagai prestasi membanggakan di tingkat nasional. Isriadi menyebutkan bahwa Pemprov Jateng berhasil memperoleh 44 penghargaan tingkat nasional dalam kurun waktu September 2023 hingga akhir Januari 2025. Penghargaan-penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kinerja pemerintah daerah dalam berbagai sektor.
Salah satu sektor yang juga menunjukkan kemajuan adalah bidang kesehatan. Pemprov Jateng berhasil menurunkan prevalensi stunting secara bertahap. Dari 20,8 persen pada tahun 2022, angka stunting berhasil ditekan menjadi 20,7 persen pada tahun 2023. Penurunan angka stunting ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Jawa Tengah.
Isriadi menekankan bahwa semua prestasi yang diraih merupakan hasil kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat Jawa Tengah. Ia berharap sinergi dan kolaborasi ini akan terus berlanjut dan bahkan ditingkatkan di masa mendatang untuk mewujudkan pembangunan daerah yang lebih baik.
Harapan untuk Ke Depan
Isriadi berharap agar seluruh unsur pemerintahan, termasuk pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah, dapat kompak dan bersinergi dalam mewujudkan pembangunan daerah yang selaras dengan arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Ia juga berharap pembangunan tersebut selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Dengan keberhasilan dalam menekan angka pengangguran dan berbagai prestasi lainnya, kolaborasi antara Pemprov Jateng dan pemerintah kabupaten/kota menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama yang baik dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat. Ke depan, diharapkan kolaborasi ini akan terus ditingkatkan untuk mencapai kemajuan yang lebih signifikan di berbagai sektor pembangunan.
Penurunan angka pengangguran dan berbagai penghargaan yang diraih oleh Pemprov Jateng merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi dan sinergi antar pemerintah daerah sangat penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan menyejahterakan masyarakat. Semoga kolaborasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk masa depan Jawa Tengah yang lebih cerah.
Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya investasi sebagai penggerak utama perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Dengan terus meningkatkan iklim investasi yang kondusif, diharapkan angka pengangguran di Jawa Tengah dapat terus ditekan dan kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat.