Komjen Pol. (Purn.) Syafruddin Kambo Dimakamkan di TMP Kalibata
Mantan Wakapolri dan MenPAN-RB, Komjen Pol. (Purn.) Syafruddin Kambo, dimakamkan dengan upacara kebesaran Polri di TMP Kalibata, meninggalkan warisan pengabdian dan kepemimpinan yang menginspirasi.

Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) sekaligus mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Komjen Pol. (Purn.) Syafruddin Kambo, telah meninggal dunia pada Kamis (20/2) pukul 18.15 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, di usia 63 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Jumat (21/2) sekitar pukul 13.40 WIB. Pemakaman tersebut dilakukan dengan upacara kebesaran Polri yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Wahyu Widada.
Upacara pemakaman dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Presiden Ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla; Ketua Umum Persatuan Purnawirawan (PP) Polri, Jenderal (Purn.) Bambang Hendarso Danuri; dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Kepergian Syafruddin meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, termasuk istrinya, Mulyani Soedjono; tiga putra; satu putri; dan beberapa cucu.
Dalam upacara tersebut, Kabareskrim Polri membacakan pernyataan yang menyatakan penghormatan atas jasa-jasa almarhum bagi kepolisian dan negara. "Atas nama negara, bangsa, dan kepolisian negara Republik Indonesia dengan ini mempersembahkan ke persada ibu pertiwi, jiwa, raga, dan jasa-jasa almarhum Komjen Pol. (Purn.) Syafruddin," ucap Wahyu Widada.
Pemakaman dengan Upacara Kebesaran Polri
Upacara pemakaman Syafruddin Kambo berlangsung khidmat di bawah bendera merah putih. Prosesi pemakaman ini menandai penghormatan terakhir negara kepada sosok yang telah berdedikasi tinggi dalam pengabdiannya. Keluarga tampak hadir dan terlihat sangat berduka cita. Setelah prosesi pemakaman selesai, keluarga menaburkan bunga di atas pusara almarhum sebagai tanda perpisahan terakhir.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Wahyu Widada, dalam sambutannya menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Syafruddin. Ia menggambarkan almarhum sebagai pemimpin yang teladan, senior yang dihormati, mentor yang bijaksana, dan sahabat yang setia. "Kita semua kehilangan seorang pemimpin yang teladan, seorang senior, seorang mentor dan seorang sahabat yang setia serta menjadi panutan bagi generasi penerus Polri," ujar Wahyu.
Hal senada juga disampaikan oleh menantu Syafruddin, AKBP Ardila Amry, yang mewakili keluarga. Ardila mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian sang mertua yang ia gambarkan sebagai sosok pemimpin, teladan, dan pembimbing keluarga yang tak tergantikan. "Beliau adalah sosok yang paling kita cintai dan kami semua sayangi pada keluarga kami," kata Ardila dengan suara bergetar menahan tangis.
Jejak Karir dan Pengabdian Syafruddin Kambo
Komjen Pol. (Purn.) Syafruddin Kambo merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1985. Sepanjang kariernya, ia menorehkan prestasi dan pengabdian yang membanggakan. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polda Sumut pada tahun 2009 dan Kepala Divisi Propam Polri pada tahun 2012. Puncak kariernya di kepolisian diraih saat ia menjabat sebagai Wakapolri mendampingi Jenderal (Purn.) Tito Karnavian pada tahun 2016 hingga 2018.
Setelah pensiun dari kepolisian, pengabdian Syafruddin Kambo berlanjut di pemerintahan. Pada periode 2018-2019, ia dipercaya menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Jabatan ini menunjukkan kepercayaan besar negara atas integritas dan kemampuan kepemimpinannya.
Selama berkarier, Syafruddin dikenal sebagai sosok yang berdedikasi, berintegritas tinggi, dan berkomitmen kuat. Ia selalu menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam setiap tugas yang diembannya, baik di kepolisian maupun di pemerintahan. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
Kepergian Syafruddin meninggalkan warisan kepemimpinan dan pengabdian yang inspiratif bagi generasi penerus. Dedikasi dan integritasnya akan selalu dikenang sebagai teladan bagi seluruh aparatur negara.