Jusuf Kalla Kenang Sosok Syafruddin: Tegas dan Taat Aturan
Jusuf Kalla mengenang almarhum Syafruddin sebagai sosok tegas dan taat aturan, yang telah berkolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk kepolisian dan keagamaan.

Jakarta, 21 Februari 2024 - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyampaikan kenangan mendalamnya atas kepergian Komjen Pol. Purn. Syafruddin Kambo, mantan Wakapolri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. JK menggambarkan almarhum sebagai sosok yang taat aturan dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Pernyataan ini disampaikan JK usai menghadiri pemakaman Syafruddin di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
JK mengungkapkan bahwa ia telah menjalin kerja sama yang panjang dengan Syafruddin. Hubungan mereka berawal saat Syafruddin menjadi ajudan JK ketika menjabat sebagai Wakil Presiden di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "Almarhum luar biasa telah mengabdi kepada negara lewat kepolisian dan kementerian. Telah bekerja sama dengan saya juga selama lima tahun waktu wakil presiden pertama dan telah melakukan tugasnya dengan baik dan tegas. Jadi, Pak Syafruddin orang yang sangat taat aturan, tegas, serta dapat bekerja," ujar JK mengenang sosok almarhum.
Kerja sama JK dan Syafruddin tidak berhenti setelah masa jabatan sebagai ajudan. Keduanya tetap terhubung dan berkolaborasi dalam berbagai proyek, termasuk di Dewan Masjid Indonesia, di mana JK menjabat sebagai ketua umum dan Syafruddin sebagai ketua majelis pakar. Komitmen Syafruddin terhadap pengabdian negara juga terlihat dari keterlibatannya dalam membantu pelajar Indonesia di Timur Tengah.
Jejak Karier dan Pengabdian Syafruddin
Komjen Pol. Purn. Syafruddin Kambo, yang meninggal dunia pada Kamis, 20 Februari 2024, di usia 63 tahun karena sakit, meninggalkan jejak karier yang gemilang. Lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1985 ini telah menorehkan prestasi di berbagai posisi penting dalam kepolisian. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polda Sumut (2009) dan Kepala Divisi Propam Polri (2012).
Puncak kariernya di kepolisian ditandai dengan jabatan sebagai Wakapolri pada periode 2016-2018. Setelah itu, ia dipercaya untuk memimpin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada periode 2018-2019. Pengabdiannya yang luas dan beragam menunjukkan dedikasi Syafruddin terhadap bangsa dan negara.
Pemakaman Syafruddin dilaksanakan dengan upacara kebesaran Polri di TMP Kalibata, Jumat, 21 Februari 2024, sekitar pukul 13.40 WIB. Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada bertindak sebagai inspektur upacara.
Kenangan Terakhir dan Proyek Bersama
JK mengungkapkan bahwa komunikasi terakhirnya dengan Syafruddin terjadi dua hari sebelum wafatnya. Mereka membahas proyek pembangunan di bidang keagamaan, termasuk kemungkinan pembangunan museum Rasulullah dan kegiatan lainnya. "Dua hari lalu kami sama-sama rapat, membahas tentang juga kemungkinan kembali membangun museum Rasulullah dan juga kegiatan-kegiatan lainnya. Dua hari lalu," kata JK.
Kepergian Syafruddin meninggalkan duka mendalam bagi JK dan banyak pihak. Sosoknya yang tegas, taat aturan, dan berdedikasi tinggi akan selalu dikenang sebagai teladan dalam pengabdian kepada negara. Kontribusinya di berbagai bidang, dari kepolisian hingga keagamaan, akan tetap menjadi warisan berharga bagi Indonesia.
Ketegasan dan ketaatan Syafruddin pada aturan menjadi ciri khas kepemimpinannya. Hal ini tercermin dalam berbagai jabatan yang diembannya, baik di kepolisian maupun di pemerintahan. Dedikasi dan pengabdiannya yang tulus patut menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.
Dari ajudan hingga rekan kerja dalam berbagai proyek, hubungan JK dan Syafruddin menunjukkan rasa hormat dan kerja sama yang erat. Kenangan JK atas sosok almarhum menjadi bukti nyata akan jasa dan kontribusi Syafruddin bagi negara.
Kesimpulan
Kepergian Syafruddin merupakan kehilangan besar bagi Indonesia. Namun, jejak pengabdian dan integritasnya akan selalu dikenang dan menginspirasi.