Konsumsi Konten Digital Diprediksi Melonjak Tajam Selama Ramadhan
Industri konten digital Indonesia bersiap menghadapi lonjakan konsumsi yang signifikan selama Ramadhan, dengan platform seperti Viu menargetkan Gen Z untuk meningkatkan unduhan dan popularitas.

Industri konten digital di Indonesia kembali bersiap menghadapi lonjak signifikan dalam konsumsi konten selama bulan Ramadhan. Hal ini diungkapkan oleh Country Manager Viu, Avijit Dutta, pada Senin, 3 Maret 2024, di sela-sela gala premier serial 'Saudade' di kawasan Senayan, Jakarta. Prediksi ini didasarkan pada data tahun lalu yang menunjukkan peningkatan konsumsi konten hingga tiga kali lipat selama bulan Ramadhan di berbagai platform, termasuk YouTube dan TikTok.
Menurut Avijit, lonjakan konsumsi ini terjadi karena masyarakat memanfaatkan waktu luang selama Ramadhan untuk mencari hiburan dan informasi. "Setiap tahun, kami melihat peningkatan tiga kali lipat dalam konsumsi konten selama bulan Ramadhan. Ini adalah waktu di mana masyarakat mencari hiburan dan informasi untuk mengisi waktu luang mereka," ujar Avijit. Fenomena ini menunjukkan potensi besar bagi platform-platform konten digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Pada Ramadhan tahun lalu, aplikasi hiburan seperti Viu bahkan mencatatkan peningkatan unduhan yang sangat drastis, bahkan mampu melampaui aplikasi populer lainnya seperti WhatsApp dan TikTok. Melihat tren ini, Viu pun menargetkan pertumbuhan yang lebih signifikan tahun ini. "Sekarang kami memiliki semacam ekspektasi yang melampaui tahun lalu. Dan kami berharap bisa menangkap imajinasi Gen Z Indonesia demi mendorong unduhan aplikasi, dan meraup popularitas konsumsi hiburan digital," kata Avijit.
Strategi Viu Menargetkan Gen Z
Untuk mencapai target tersebut, Viu telah menyiapkan strategi pemasaran yang terfokus pada Gen Z. Avijit menekankan pentingnya kolaborasi antara tim produksi, tim monetisasi, dan tim pemasaran untuk menciptakan kampanye yang efektif dan menarik bagi segmen tersebut. Para pemain dan kru serial 'Saudade' pun dilibatkan dalam upaya ini untuk mendorong penonton langsung mengakses konten Viu.
Lebih lanjut, Avijit juga mengajak seluruh kreator konten digital lokal untuk terus berinovasi dan menciptakan konten-konten kreatif serta bermanfaat yang dapat menarik minat generasi muda. Hal ini dinilai penting untuk menjaga daya saing industri konten digital Indonesia di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dengan persiapan yang matang dan konten-konten yang menarik, Avijit optimistis industri ini dapat meraih kesuksesan di Indonesia pada bulan Ramadhan tahun ini. "Ambil tantanganmu, nyalakan pengaturan kamera," ujarnya memberikan semangat kepada para kreator konten dan awak media yang hadir.
Tantangan dan Peluang Industri Konten Digital di Ramadhan
Lonjakan konsumsi konten digital selama Ramadhan menghadirkan peluang besar bagi industri ini, namun juga tantangan tersendiri. Persaingan di antara platform-platform semakin ketat, menuntut para kreator konten untuk terus berinovasi dan menghasilkan konten berkualitas tinggi yang mampu menarik perhatian audiens. Selain itu, strategi pemasaran yang tepat sasaran juga menjadi kunci keberhasilan dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Penting bagi platform-platform konten digital untuk memahami preferensi dan kebiasaan konsumsi konten dari berbagai segmen, khususnya Gen Z, yang memiliki pengaruh besar dalam tren digital saat ini. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan audiens, platform dapat menghasilkan konten yang relevan dan menarik, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah pengguna selama Ramadhan dan seterusnya.
Secara keseluruhan, prediksi lonjakan konsumsi konten digital selama Ramadhan 2024 ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi industri ini. Dengan strategi yang tepat dan konten yang berkualitas, industri konten digital Indonesia diyakini mampu memanfaatkan momentum ini untuk mencapai kesuksesan.
Persiapan yang matang, baik dari segi konten maupun strategi pemasaran, menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan di tengah persaingan yang semakin ketat. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri konten digital di Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi.