KPK Klarifikasi LHKPN Kepala BPJN Kalbar, Dedy Mandarsyah: Temuan Aset Tak Dilaporkan
KPK mengklarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala BPJN Kalimantan Barat, Dedy Mandarsyah, terkait temuan aset yang diduga tak dilaporkan dan kasus penganiayaan yang melibatkan keluarganya.

KPK Periksa LHKPN Dedy Mandarsyah
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 30 Januari 2025, melakukan klarifikasi terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Dedy Mandarsyah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat. Klarifikasi tersebut berlangsung di Gedung Merah Putih KPK. Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, membenarkan hal ini saat dikonfirmasi.
Pahala menjelaskan bahwa detail temuan KPK masih dirahasiakan karena proses klarifikasi masih berlangsung. Tindak lanjut KPK selanjutnya akan bergantung pada hasil klarifikasi tersebut. Dengan kata lain, keputusan terkait temuan ini akan diputuskan setelah proses pemeriksaan selesai.
Sorotan Publik dan Kasus Penganiayaan
Nama Dedy Mandarsyah menjadi sorotan publik setelah kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Fadilah, yang bekerja untuk keluarga Dedy, terhadap seorang dokter koas bernama Muhammad Luthfi Hadhyan. Diduga, penganiayaan ini dipicu protes dari putri Dedy, Lady, mengenai jadwal piket yang dibuat Luthfi. Kasus ini tampaknya menjadi salah satu pemicu pemeriksaan LHKPN tersebut.
Rincian Harta Kekayaan Dedy Mandarsyah
Dalam LHKPN yang dilaporkan pada 14 Maret 2024 untuk periode 2023, Dedy Mandarsyah melaporkan total kekayaan sebesar Rp9.426.451.869,00. Namun, Pahala sebelumnya telah menyatakan adanya dugaan aset yang tidak dilaporkan dalam LHKPN tersebut, sehingga memicu proses pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mencocokkan laporan harta kekayaan dengan aset yang dimiliki.
Detail Aset dalam LHKPN
Berikut rincian aset Dedy Mandarsyah berdasarkan LHKPN:
- Tanah dan Bangunan: Total Rp750.000.000,00 (terdiri dari tiga properti di Jakarta Selatan dengan luas bervariasi).
- Alat Transportasi dan Mesin: Mobil Honda CRV tahun 2019 (hadiah, senilai Rp450.000.000,00).
- Harta Bergerak Lainnya: Rp830.000.000,00.
- Surat Berharga: Rp670.000.000,00.
- Kas dan Setara Kas: Rp6.725.751.869,00.
- Utang: Tidak dilaporkan.
Kesimpulan
Proses klarifikasi LHKPN Dedy Mandarsyah oleh KPK masih berlangsung. Temuan aset yang diduga tidak dilaporkan menjadi fokus utama pemeriksaan. Hasil klarifikasi akan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh KPK.