KSAL Jelaskan Upaya TNI AL Perkuat Keamanan Laut Indo-Pasifik
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali memaparkan strategi TNI AL dalam menjaga keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik, termasuk modernisasi alutsista dan kerja sama internasional.

Jakarta, 7 Maret 2024 - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali, baru-baru ini memaparkan strategi TNI Angkatan Laut dalam menjaga keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik dalam forum internasional Ottawa Conference di Kanada. Paparan tersebut mencakup berbagai upaya yang dilakukan untuk menghadapi tantangan keamanan laut yang kompleks di wilayah tersebut.
Dalam siaran pers resmi TNI AL, Laksamana Ali menjelaskan bahwa kawasan Indo-Pasifik menghadapi berbagai ancaman maritim, termasuk perampokan bersenjata, pencurian laut, penangkapan ikan ilegal, penyelundupan narkoba, dan perdagangan manusia. Ancaman-ancaman ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membahayakan keamanan dan stabilitas regional.
Untuk mengatasi hal tersebut, TNI AL telah dan terus meningkatkan kemampuan tempurnya. Modernisasi alutsista dan pengembangan organisasi menjadi fokus utama dalam memperkuat stabilitas keamanan maritim di wilayah tersebut. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perairannya.
Penguatan Keamanan Maritim: Modernisasi dan Kerja Sama
Laksamana Ali menegaskan komitmen TNI AL dalam memodernisasi armada dan meningkatkan kesiapan tempur. "TNI AL terus memodernisasi dan membangun organisasi guna memperkuat stabilitas keamanan maritim, termasuk peningkatan kesiapan tempur dan perluasan penegakan hukum dan bantuan kemanusiaan," ujar Laksamana Ali dalam forum Ottawa Conference di Fairmont Chateau Laurier Hotel, Ottawa, Ontario, Kanada.
Selain modernisasi alutsista, KSAL juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menjaga keamanan maritim di Indo-Pasifik. Kerja sama antar kekuatan militer negara-negara di kawasan ini dianggap krusial untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum di laut.
Dengan memperkuat kerja sama bilateral, diharapkan kekuatan militer gabungan dapat lebih efektif dalam menjaga kedaulatan laut dan menciptakan stabilitas keamanan wilayah maritim. Hal ini juga akan mempererat hubungan diplomatik antar negara di kawasan Indo-Pasifik.
Laksamana Ali berharap, forum Ottawa Conference dapat menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama dan hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara lain demi terciptanya stabilitas keamanan wilayah maritim yang lebih baik.
Partisipan Ottawa Conference
Forum internasional bertajuk 'Challenges and Readiness in the Indo-Pacific' ini dihadiri oleh para tokoh penting di bidang pertahanan dari berbagai negara. Beberapa di antaranya adalah Vice Amiral Hervé Hamelin (Deputy Chief of Defence for International Relations, Ministère des Armées, Prancis), Acting Deputy Minister for Military Force Policy (Ministry of National Defence, Korea Selatan), Chongdae Won, dan Vice-President, Research & Strategy, Asia Pacific Foundation of Canada, Vina Nadjibulla.
Kehadiran para tokoh tersebut menunjukkan tingginya perhatian internasional terhadap keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik. Diskusi dan kerja sama yang terjalin dalam forum ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam menghadapi tantangan keamanan maritim di masa depan.
Kesimpulannya, upaya TNI AL dalam memperkuat keamanan laut di Indo-Pasifik meliputi modernisasi alutsista, peningkatan kesiapan tempur, dan kerja sama internasional. Strategi komprehensif ini diharapkan dapat menjaga kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia serta berkontribusi pada stabilitas regional.