Kunci Kemandirian Desa: BPS Lampung Dorong Kegiatan Off Farm Dekat ke Desa, Tumbuhkan Ekonomi Desa Off Farm
Kepala BPS Lampung menekankan pentingnya kegiatan off farm yang terintegrasi di desa untuk memacu pertumbuhan ekonomi desa off farm dan menciptakan kemandirian. Bagaimana strateginya?

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, menekankan urgensi pendekatan kegiatan "off farm" atau di luar usaha tani langsung ke desa. Strategi ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi desa dan daerah secara signifikan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan.
Menurut Ahmadriswan, kegiatan seperti pengolahan hasil pertanian dan pemasaran produk pascapanen harus diintegrasikan lebih dekat dengan komunitas desa. Hilirisasi produk pertanian di tingkat lokal menjadi kunci utama dalam upaya ini. Dengan demikian, aktivitas ekonomi yang bernilai tinggi dapat berlangsung di lingkungan pedesaan.
Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pendapatan, tetapi juga pada pembentukan kemandirian desa. Melalui kegiatan "off farm", desa diharapkan menjadi lebih kreatif dan mandiri dalam mengelola potensi ekonominya. Ini merupakan langkah strategis untuk jangka panjang dalam pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan.
Mendekatkan Nilai Tambah ke Akar Ekonomi Desa
Ahmadriswan Nasution menjelaskan bahwa kegiatan "off farm" adalah aktivitas di luar usaha tani yang memiliki keterkaitan erat dengan sektor pertanian. Kegiatan ini mencakup berbagai proses mulai dari pengolahan hingga pemasaran produk pertanian. Pentingnya mendekatkan kegiatan ini ke desa adalah agar nilai tambah ekonomi dapat langsung dirasakan oleh masyarakat setempat.
Dengan adanya aktivitas "off farm" di desa, potensi ekonomi lokal dapat dioptimalkan secara maksimal. Masyarakat desa tidak hanya menjadi produsen bahan mentah, tetapi juga pelaku dalam rantai nilai yang lebih tinggi. Hal ini akan mendorong perputaran uang dan investasi di dalam desa itu sendiri, memperkuat fondasi ekonomi lokal.
Sebagai contoh, pengolahan komoditas unggul lokal seperti nanas dapat dilakukan sepenuhnya oleh warga desa. Mulai dari pengemasan hingga pemasaran produk akhir, semua proses dapat dikelola secara mandiri. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor non-pertanian.
Sinergi Off Farm dan Potensi Wisata Lokal
Lebih jauh, Ahmadriswan mengemukakan ide untuk mengintegrasikan kegiatan "off farm" dengan potensi wisata desa. Konsep ini memungkinkan pengembangan desa menjadi destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekaligus menyaksikan proses pengolahan produk lokal secara langsung.
Misalnya, sebuah desa yang memiliki sentra pengolahan nanas dapat mengembangkan agrowisata. Pengunjung bisa belajar tentang budidaya nanas, melihat proses pengolahan menjadi berbagai produk, dan tentu saja membeli produk olahan tersebut. Ini menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung antara pertanian, industri pengolahan, dan pariwisata.
Dengan demikian, uang akan berputar di dalam desa karena wisatawan membeli produk lokal dan menikmati fasilitas wisata yang tersedia. Perputaran ekonomi yang dinamis ini akan secara langsung menggerakkan roda perekonomian desa. Desa pun akan bertransformasi menjadi pusat aktivitas ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
Dampak Positif Off Farm terhadap Pertumbuhan Ekonomi Lampung
Penerapan kegiatan "off farm" di desa-desa di Lampung diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Lampung pada Semester I 2025 mencapai 5,27 persen. Angka ini didukung oleh berbagai sektor strategis yang saling terkait.
Sektor pertanian berkontribusi sebesar 9,96 persen, sementara industri pengolahan menyumbang 33,65 persen, dan perdagangan 20,49 persen. Ahmadriswan menegaskan bahwa jika kegiatan "on farm" (usaha tani) dan "off farm" dapat didekatkan di desa, maka semua sektor penunjang pertumbuhan ekonomi akan semakin kuat. Kekuatan ini akan tumbuh dari akar ekonomi desa.
Integrasi "off farm" di desa akan menciptakan efek domino positif. Peningkatan nilai tambah di sektor pertanian akan mendorong pertumbuhan industri pengolahan di tingkat lokal. Selanjutnya, produk olahan ini akan memperkuat sektor perdagangan. Dengan demikian, seluruh ekosistem ekonomi Lampung akan tumbuh lebih solid dan merata.