Lalampa dan Pastel: Takjil Favorit Warga Ternate di Bulan Ramadhan
Lalampa dan pastel menjadi takjil terlaris di Ternate, sementara Pemkot Ternate menyediakan lapak bagi pedagang musiman dengan retribusi terjangkau.

Warga Ternate, Maluku Utara, ramai-ramai memburu takjil favorit untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan. Lalampa dan pastel, dua kudapan khas Ternate, menjadi primadona yang paling banyak dicari. Pedagang takjil di Pantai Falajawa bahkan melaporkan penjualan lalampa hingga 300 buah per hari, bahkan sering habis sebelum waktu berbuka tiba.
Suhaina, seorang pedagang takjil di Pantai Falajawa, menjelaskan tingginya permintaan lalampa dan pastel. Kedua makanan ini terbuat dari bahan dasar beras, sayur, dan ikan asap, perpaduan cita rasa yang begitu digemari masyarakat Ternate. "Menu berbuka yang paling cepat habis itu lalampa. Setiap hari saya menjual sekitar 300 buah, bahkan sering ada yang pesan lebih awal sebelum tersaji di lapak," ujarnya.
Kepopuleran lalampa dan pastel bukan hanya sebatas momen Ramadhan. Arsad, pedagang takjil lainnya, menyatakan bahwa kedua makanan ini selalu laris manis, baik di bulan puasa maupun hari-hari biasa. Istrinya bahkan membuat 345 buah lalampa dan pastel setiap hari, dan semuanya selalu habis terjual. "Lalampa dan pastel ini bukan hanya laris saat Ramadhan, tapi juga di hari-hari biasa banyak yang mencarinya," kata Arsad.
Kuliner Khas Ternate yang Menggoda
Selain lalampa dan pastel, beberapa takjil lain juga menjadi incaran warga Ternate untuk berbuka puasa. Pisang ijo, risoles pisang coe, dan asida turut meramaikan meja berbuka puasa warga. Minuman pelepas dahaga pun tak kalah penting, dengan kelapa muda menjadi pilihan favorit. Menariknya, harga satu buah kelapa muda bisa mencapai Rp100.000, namun tetap banyak peminatnya.
Tingginya permintaan akan takjil-takjil tersebut menunjukkan betapa kuliner tradisional tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Ternate, terutama selama bulan Ramadhan. Hal ini juga mencerminkan kekayaan kuliner dan budaya yang dimiliki daerah tersebut.
Berbagai jenis takjil ini tersedia di berbagai lokasi, menyajikan beragam pilihan bagi masyarakat untuk menikmati momen berbuka puasa.
Tidak hanya cita rasa yang khas, tetapi juga kemudahan akses menjadi faktor penting yang membuat takjil-takjil tersebut begitu diminati.
Dukungan Pemerintah Kota Ternate
Pemerintah Kota Ternate turut andil dalam mendukung para pedagang takjil musiman. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate telah menyediakan lapak-lapak di sejumlah titik strategis. Kepala Disperindag Kota Ternate, Nursida Dj Mahmud, menjelaskan bahwa penataan lapak dilakukan sebaik mungkin agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
Penyediaan lapak ini merupakan bentuk dukungan Pemkot Ternate terhadap aktivitas ekonomi para pedagang musiman selama Ramadhan. Pengelolaan lapak diserahkan kepada komunitas pedagang, dengan Disperindag tetap melakukan pengawasan. Tarif retribusi yang diterapkan pun terbilang sangat terjangkau, hanya Rp3.000 per meja, dan jumlah pedagang tidak dibatasi.
"Untuk tarif retribusi lapak atau per meja hanya Rp3.000. Kami juga tidak membatasi jumlah masyarakat yang ingin berdagang selama Ramadhan," tutur Nursida.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung perekonomian lokal dan memberikan kemudahan bagi para pedagang untuk menjajakan dagangannya selama bulan Ramadhan.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan para pedagang dapat lebih fokus dalam menyediakan aneka takjil yang berkualitas dan lezat bagi masyarakat Ternate.
Inisiatif ini juga membantu menciptakan suasana Ramadhan yang lebih meriah dan semarak di Kota Ternate.