Lawang Sewu Ramah Keluarga: Ratusan Umat Muslim Padati Shalat Id
Ratusan umat Muslim melaksanakan Shalat Idul Fitri di Lawang Sewu, Semarang, menghilangkan kesan horor dan menjadikan objek wisata bersejarah tersebut ramah keluarga.

Semarang, 31 Mei 2024 (ANTARA) - Riuh rendah lantunan takbir menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah di halaman dan selasar Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah. Ratusan umat Muslim memadati lokasi bersejarah tersebut untuk melaksanakan Shalat Id, sebuah pemandangan yang tak terduga namun sarat makna.
Shalat Id yang dipimpin oleh Ustaz Makhasim ini menandai momen bersejarah. Untuk pertama kalinya, kompleks bangunan peninggalan Belanda yang kerap dikaitkan dengan cerita mistis ini menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim. Kehadiran ratusan jemaah membuktikan bahwa Lawang Sewu bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga tempat yang inklusif dan ramah bagi semua.
Antusiasme jemaah sangat tinggi, bahkan melebihi ekspektasi pengelola. Mereka datang dari berbagai daerah, salah satunya Mutia Dinda dari Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang mengaku tertarik melaksanakan shalat Id di lokasi ikonik Kota Semarang ini. Bagi Dinda, ini merupakan pengalaman yang unik, menggabungkan ibadah dengan wisata sejarah dalam satu momen.
Lawang Sewu: Dari Horor Menjadi Ikon Ramah Keluarga
Otnial Eko Pamiarso, Manager Historical Building and Museum PT KAI Pariwisata, mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya penyelenggaraan Shalat Id di Lawang Sewu. Menurutnya, acara ini berhasil menghilangkan kesan horor yang selama ini melekat pada bangunan tersebut, dan sekaligus memperkenalkan Lawang Sewu sebagai tempat yang ramah keluarga.
"Setelah beribadah, jemaah bisa sekaligus berwisata di Lawang Sewu," kata Otnial. Hal ini menunjukkan bahwa Lawang Sewu tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata yang menarik bagi keluarga. Pihak pengelola pun berencana mengevaluasi pelaksanaan Shalat Id tahun ini untuk meningkatkan kenyamanan dan kekhidmatan ibadah di tahun-tahun mendatang.
Ustaz Makhasim dalam khotbahnya menyampaikan pesan agar umat Islam senantiasa istiqomah dalam menjalankan ibadah. Beliau juga berharap agar kegiatan ini membawa berkah bagi Lawang Sewu dan masyarakat Semarang. "Semoga istiqamah dalam melaksanakan ibadah dan ketaatannya," pesan Ustaz Makhasim.
Kesan Positif Jemaah dan Rencana Ke Depan
Mutia Dinda, salah satu jemaah yang hadir, mengungkapkan kekagumannya terhadap penyelenggaraan Shalat Id di Lawang Sewu. "Shalat sekaligus melihat langsung ikon Kota Semarang," ujarnya. Pengalaman ini menunjukkan bahwa integrasi antara kegiatan keagamaan dan wisata dapat menciptakan momen yang berkesan bagi para pengunjung.
Keberhasilan penyelenggaraan Shalat Id di Lawang Sewu ini menjadi bukti bahwa tempat-tempat bersejarah dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan positif, termasuk kegiatan keagamaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengelolaan tempat wisata dapat dilakukan dengan bijak dan inklusif, sehingga dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.
Dengan antusiasme jemaah yang tinggi, pihak pengelola Lawang Sewu berencana untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Shalat Id di tahun-tahun mendatang. Mereka berkomitmen untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan khidmat bagi para jemaah yang ingin melaksanakan ibadah di lokasi bersejarah ini.
Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi tempat-tempat bersejarah lainnya untuk lebih terbuka dan inklusif dalam mengakomodasi berbagai kegiatan positif, termasuk kegiatan keagamaan.