Ledakan Gas di Makassar: Lansia Luka Bakar 35 Persen, Polisi Selidiki Kebocoran
Ledakan diduga akibat kebocoran gas di Makassar melukai seorang lansia berusia 68 tahun dengan luka bakar 35 persen; polisi selidiki penyebabnya.

Ledakan dahsyat menggegerkan warga Perumahan Diagra Resident, Jalan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu malam. Seorang lansia bernama Lily (68 tahun) menjadi korban, menderita luka bakar sekitar 35 persen akibat ledakan yang diduga disebabkan oleh kebocoran gas. Peristiwa ini terjadi di dapur rumahnya, sekitar pukul [waktu kejadian - informasi tidak tersedia di sumber], dan langsung ditangani oleh pihak kepolisian setempat.
Kapolsek Rappocini, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mustari Alam, membenarkan kejadian tersebut. "Korban seorang nenek atas nama Lily usia 68 tahun akibat ledakan gas tersebut. Yang bersangkutan mengalami luka bakar di perkirakan kurang lebih 35 persen," ujar AKP Mustari kepada wartawan. Polisi langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah menerima laporan dari warga, untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
Tim Inafis dari Laboratorium Forensik telah melakukan olah TKP dan menemukan beberapa petunjuk. Dugaan sementara mengarah pada kebocoran tabung gas LPG 12 kilogram dan kelalaian pemilik rumah. Kondisi dapur yang kecil dan minim ventilasi diduga menjadi faktor utama penyebab gas yang bocor tersebut menumpuk dan akhirnya meledak saat kompor dinyalakan. "Pemicu gas meledak itu adalah yang pertama, karena ruangan dapur kecil," jelas AKP Mustari menjelaskan hasil analisa sementara.
Dugaan Kebocoran Gas dan Kelalaian
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa dapur yang berukuran kecil dan tanpa ventilasi udara yang memadai menjadi faktor utama penyebab tragedi ini. Gas yang bocor dari tabung 12 kilogram diduga menumpuk di dalam ruangan karena tidak ada sirkulasi udara yang baik. Ledakan terjadi ketika penghuni rumah menyalakan kompor, menyebabkan api langsung menyambar gas yang telah terakumulasi.
AKP Mustari menambahkan, "Ruangan dapur tersebut selain kecil, juga tidak memiliki ventilasi udara pembuangan. Sehingga saat gas yang bocor tersebut mengendap di dalam ruangan dan terkumpul lalu memicu ledakan saat kompor dinyalakan." Hal ini menunjukkan pentingnya ventilasi yang baik di dapur untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Selain itu, diduga ada unsur kelalaian dari pemilik rumah dalam memeriksa kondisi tabung gas dan memastikan keamanan dapur sebelum menyalakan kompor. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya selalu waspada terhadap potensi bahaya kebocoran gas di rumah.
Dampak Ledakan dan Barang Bukti
Ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan cukup signifikan pada rumah korban. Plafon rumah rusak dan jebol, jatuh ke lantai. Sejumlah mainan anak-anak meleleh karena terkena jilatan api, dan barang-barang lainnya berserakan. Namun, yang mengejutkan, tabung gas 12 kilogram tersebut tetap utuh setelah ledakan.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk tabung gas LPG 12 kilogram, mainan anak-anak yang meleleh, dan pecahan lainnya yang ditemukan di lokasi kejadian. "Untuk sementara, alat bukti diamankan gas LPG 12 kilogram, termasuk alat mainan dan pecahan yang ada di dalam rumah. Di lokasi, kami sudah pasangi garis polisi, untuk korban sudah dibawa ke rumah sakit," ungkap AKP Mustari.
Korban, Lily, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Grestelina untuk mendapatkan perawatan intensif akibat luka bakar yang dialaminya. Beruntung, tidak ada korban jiwa lain dalam peristiwa ini karena saat kejadian hanya korban yang berada di rumah.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti ledakan dan memastikan tidak ada unsur kesengajaan atau kelalaian lainnya. Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada dan memeriksa secara berkala kondisi instalasi gas di rumah masing-masing untuk mencegah kejadian serupa terulang.