Living World Denpasar Hadirkan 100 UMKM, Semarakkan Libur Lebaran dan Nyepi 2025
Living World Denpasar berkolaborasi dengan 100 UMKM lokal dalam Festival Sriwedari, menawarkan beragam produk dan pertunjukan seni budaya selama libur panjang Nyepi dan Idul Fitri 2025.

Pusat perbelanjaan Living World (LW) Denpasar, Bali, sukses menyemarakkan libur panjang Nyepi dan Idul Fitri 1446 H tahun 2025 dengan menghadirkan 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Inisiatif ini diluncurkan pada tanggal 20 Maret hingga 13 April 2025, bertepatan dengan momen libur panjang tersebut. Acara ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM, mendukung perekonomian daerah, serta memperkaya pengalaman hiburan dan budaya bagi pengunjung.
General Manager Living World, Maria Lucia, menjelaskan bahwa UMKM yang berpartisipasi berasal dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, kerajinan, produk rumah tangga, hingga fesyen. Produk-produk yang dipamerkan telah melalui proses kurasi untuk memastikan kualitas dan daya tarik bagi konsumen. Festival Sriwedari, demikian nama acara tersebut, juga menyediakan kemudahan transaksi bagi pengunjung melalui kerja sama dengan berbagai lembaga perbankan yang menyediakan fasilitas pembayaran digital.
Selain pameran produk UMKM, Living World Denpasar juga menyuguhkan sekitar 100 pertunjukan seni dan budaya yang memeriahkan suasana. Pertunjukan-pertunjukan tersebut digelar di panggung terbuka, memberikan hiburan menarik bagi pengunjung dari berbagai kalangan. Hal ini juga merupakan bentuk apresiasi Living World atas dukungan masyarakat selama dua tahun beroperasi, menegaskan komitmen mereka sebagai pusat belanja yang tidak hanya fokus pada perdagangan, tetapi juga sebagai ruang inspirasi, pusat pertumbuhan ekonomi, dan wadah pelestarian budaya Bali.
Festival Sriwedari: Perpaduan UMKM dan Seni Budaya
Festival Sriwedari di Living World Denpasar menjadi wadah kolaborasi yang unik antara sektor bisnis dan sektor budaya. Kehadiran 100 UMKM memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan. Sementara itu, pertunjukan seni dan budaya yang digelar menambah daya tarik pusat perbelanjaan dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih berkesan bagi pengunjung.
Keragaman produk yang ditawarkan, mulai dari kuliner hingga fesyen, menunjukkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Bali. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Dengan menggandeng perbankan untuk menyediakan fasilitas pembayaran digital, Living World juga memudahkan transaksi dan mendorong peningkatan daya beli konsumen.
"Kami hadirkan pemberdayaan UMKM, mendukung ekonomi daerah serta memperkaya pengalaman hiburan dan budaya," ujar Maria Lucia dalam keterangan resminya. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Living World dalam berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan budaya lokal di Bali.
Potensi Peningkatan Kunjungan dan Daya Beli
Selama periode libur panjang Nyepi dan Idul Fitri, Living World Denpasar menawarkan berbagai promo menarik, termasuk potongan harga hingga 50 persen untuk berbagai produk. Promo ini diharapkan dapat menarik minat pengunjung dan mendorong peningkatan daya beli. Pihak pengelola optimistis akan terjadi peningkatan kunjungan hingga 20 hingga 30 persen selama periode tersebut.
Optimisme ini didasarkan pada tren peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan sebagai tujuan wisata. "Dinamika ekonomi nasional mempengaruhi pola belanja konsumen. Namun kami meyakini saat ini pusat belanja sudah menjadi tujuan wisata dan pengembangan budaya," tambah Maria Lucia. Dengan menggabungkan aspek belanja, hiburan, dan budaya, Living World Denpasar berupaya untuk menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Keberadaan Living World Denpasar sebagai pusat perbelanjaan yang juga menjadi tujuan wisata diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali, khususnya bagi para pelaku UMKM lokal. Festival Sriwedari menjadi bukti nyata komitmen Living World dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya di Bali.
Dengan berbagai program yang ditawarkan, Living World Denpasar tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi pusat kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya Bali. Hal ini menunjukkan sinergi yang positif antara sektor bisnis dan sektor budaya dalam memajukan perekonomian daerah.