Mahasiswa Hukum UMPR Raih Juara Tiga MHQ Internasional 20 Juz
Mahasiswa Hukum Keluarga UMPR, Muhammad Syafi'i Ma'arif, berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih juara tiga Musabaqah Hifz Qur'an (MHQ) Internasional cabang 20 Juz di Pekanbaru.

Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Muhammad Syafi'i Ma'arif, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Syafi'i berhasil meraih juara tiga pada ajang Musabaqah Hifz Qur'an (MHQ) Internasional cabang 20 Juz yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada Maret 2025. Prestasi membanggakan ini diraih setelah melalui serangkaian seleksi ketat yang diikuti oleh 98 peserta dari lima negara, yaitu Indonesia, Brunei, Kambodia, Filipina, dan Malaysia.
Kemenangan Syafi'i disambut antusias oleh pihak UMPR. Wakil Rektor 3 UMPR, Apt Guntur Satrio P, MSi, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya atas prestasi yang membanggakan tersebut. "Prestasi yang diraih oleh Muhammad Syafi'i Ma'arif adalah kebanggaan bagi UMPR. Kami selalu mendukung setiap mahasiswa untuk mengembangkan potensi di berbagai bidang, termasuk dalam hafalan Al Quran," katanya. Prestasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMPR tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam bidang keagamaan.
Ketua Program Studi Hukum Keluarga UMPR, Dr. Ariadi, turut menyampaikan rasa bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Syafi'i. "Keberhasilan Muhammad Syafi'i Ma'arif meraih juara 3 dalam kompetisi internasional tahfiz 20 juz di Riau merupakan pencapaian yang sangat membanggakan, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk Fakultas Hukum, khususnya Program Studi Hukum Keluarga. Prestasi ini menunjukkan bahwa Syafi'i mampu mengimbangi tuntutan akademik di bidang hukum dengan komitmennya dalam menjaga dan menghafal Al Qur'an," ucapnya. Dr. Ariadi berharap pencapaian ini menginspirasi mahasiswa lain untuk berkembang secara akademik dan spiritual.
Lomba MHQ Internasional dan Persiapan Syafi'i
MHQ Internasional tahun ini terbagi dalam dua kategori hafalan, yaitu 10 Juz dan 20 Juz. Kategori 10 Juz diikuti oleh 63 peserta, sementara kategori 20 Juz diikuti oleh 35 peserta. Seleksi awal dilakukan secara daring selama dua hari. Lima finalis terbaik dari masing-masing kategori kemudian bertanding di babak final di kampus UMRI pada 21 Maret 2025 memperebutkan hadiah utama Umrah, dana pembinaan, tropy juara, serta hadiah menarik lainnya.
Syafi'i sendiri mengaku telah melakukan persiapan yang matang. "Proses persiapan ini tentu tidak mudah. Saya harus mengatur waktu dengan baik antara latihan, kewajiban akademik dan kegiatan lainnya," jelas Syafi'i. Ia banyak melakukan murojaah atau mengulang hafalan dengan melibatkan keluarga dan teman-temannya. Motivasi Syafi'i untuk mengikuti lomba ini adalah untuk menantang diri sendiri, mengukur kemampuan, mendapatkan pengalaman baru, memperluas jaringan pertemanan, serta membawa harum nama kampus.
Tantangan terbesar yang dihadapi Syafi'i adalah mengelola waktu antara persiapan lomba dan kewajiban akademik, serta mengatasi tekanan dan rasa gugup saat lomba. Namun, berkat manajemen waktu yang baik dan dukungan dari keluarga, dosen, dan teman-teman, ia berhasil meraih prestasi membanggakan ini. Syafi'i juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah mendukungnya.
Sukses Akademik dan Spiritual
Prestasi Syafi'i membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan menyeimbangkan kehidupan akademik dan spiritual. Ia berhasil menunjukkan bahwa mahasiswa dapat berprestasi di bidang akademik sekaligus menguasai ilmu agama dengan baik. Hal ini menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa lainnya untuk terus berjuang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Keberhasilan Syafi'i juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa UMPR lainnya untuk terus berprestasi dan mengembangkan potensi diri di berbagai bidang. UMPR sendiri berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan potensi dan meraih prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Pencapaian Syafi'i ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda Indonesia untuk senantiasa mengimbangi prestasi akademik dengan penguatan spiritualitas. Komitmen terhadap Al-Quran dan ketekunan dalam berlatih telah membuahkan hasil yang luar biasa bagi Syafi'i. Semoga kisah suksesnya dapat menginspirasi banyak orang.