Masjid Cheng Hoo Batuah: Oase Peristirahatan Pemudik di Kaltim
Masjid Cheng Hoo di Batuah, Kutai Kartanegara, menjadi tempat favorit pemudik di Kalimantan Timur karena fasilitas lengkap dan akses mudah, meskipun jumlahnya berkurang setelah adanya jalan tol.

Masjid Muhammad Cheng Hoo yang terletak di Jalan Poros Samarinda-Balikpapan, Desa Batuah, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menjadi tempat peristirahatan populer bagi para pemudik, khususnya selama musim mudik Lebaran. Siapa yang membangunnya? Bagaimana masjid ini membantu para pemudik? Kapan masjid ini dibuka untuk umum? Mengapa masjid ini menjadi pilihan favorit? Jawabannya ada di sini.
Keberadaan masjid ini di pinggir jalan utama memudahkan akses bagi para pengendara yang lelah menempuh perjalanan jauh. Masjid yang buka 24 jam ini menawarkan kenyamanan dan ketenangan bagi para pemudik yang ingin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Pengurus Masjid Muhammad Cheng Hoo, Nurdin Haddade.
"Masjid ini selalu ramai dikunjungi, terutama saat musim mudik Lebaran" kata Nurdin Haddade. Fasilitas yang tersedia pun cukup lengkap, sehingga para pemudik merasa nyaman dan terbantu. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa para pemudik diperbolehkan beristirahat, bahkan mandi dan tidur di masjid secara gratis.
Arsitektur Unik dan Fasilitas Lengkap
Masjid Muhammad Cheng Hoo memiliki arsitektur unik yang memadukan unsur Tionghoa dan Islam. Bangunannya didominasi warna merah dengan atap menyerupai pagoda, serta gerbang depan bergaya khas Tionghoa. Masjid yang dibangun pada tahun 2006 oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa Muslim bernama Yostomo ini, menyediakan tempat parkir luas, toilet bersih, dan area istirahat yang nyaman.
"Masyarakat bebas, apalagi kalau misalnya perjalanan jauh kan. Ya apalagi ada yang dari Banjarmasin kalau malam tidur di sini karena bebas mandi juga," tambah Nurdin, menjelaskan keramahan masjid terhadap para pemudik. Meskipun jumlah pemudik yang singgah mengalami penurunan setelah beroperasinya jalan tol Samarinda-Balikpapan, masjid ini tetap menjadi pilihan yang nyaman dan strategis.
Selama bulan Ramadhan, masjid ini juga rutin mengadakan buka puasa bersama yang disiapkan oleh warga setempat dan para pemudik yang singgah. Hal ini semakin menambah keakraban dan kekeluargaan di masjid tersebut.
Imbauan Kepada Pemudik
Meskipun menawarkan kenyamanan dan fasilitas lengkap, Nurdin mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban. Beliau mengimbau para pemudik untuk tidak tidur di dalam ruang shalat, melainkan di teras masjid atau area istirahat yang telah disediakan. Hal ini untuk menjaga kesucian tempat ibadah dan kenyamanan bagi para jamaah lainnya.
Pihak masjid telah mendesain area istirahat senyaman mungkin untuk para pemudik. Dengan demikian, para pemudik dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman sebelum melanjutkan perjalanan mereka.
Masjid Cheng Hoo Batuah bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol toleransi dan keramahan masyarakat Kalimantan Timur. Keberadaannya sangat membantu para pemudik yang melintasi jalur Samarinda-Balikpapan, memberikan tempat beristirahat yang aman dan nyaman.