Masjid Suro Palembang Bagikan 800 Porsi Bubur Setiap Hari Selama Ramadhan
Masjid Al Mahmudiyah (Suro) di Palembang membagikan 800 porsi bubur gratis setiap hari selama Ramadhan sebagai tradisi turun temurun sejak tahun 1990-an untuk mempererat silaturahmi dan berbagi kebaikan.

Masjid Al Mahmudiyah, yang lebih dikenal dengan Masjid Suro di Palembang, Sumatera Selatan, berbagi kebaikan selama bulan Ramadhan dengan membagikan bubur gratis kepada masyarakat. Sebanyak 800 porsi bubur dibagikan setiap hari sejak awal Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. Tradisi mulia ini telah berlangsung turun temurun sejak tahun 1990-an, menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat berbagi di bulan suci ini.
"Tradisi membagikan bubur ini kami namakan bubur Suro sebanyak 800 porsi, kami bagikan setiap hari selama Ramadhan," jelas Sekretaris Masjid Suro, Hajrianto Akbar, dalam keterangannya di Palembang, Senin (10/3).
Bubur Suro, demikian nama bubur tersebut, menjadi sajian favorit warga Palembang untuk berbuka puasa. Rasa gurih, asin, sedikit berlemak, dan mengenyangkan menjadi ciri khas bubur ini, membuatnya selalu dinantikan setiap tahunnya oleh masyarakat sekitar.
Proses Pembuatan Bubur Suro yang Bermakna
Proses pembuatan bubur Suro dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Sekitar 10 kilogram beras menjadi bahan utama dalam pembuatan bubur ini. Proses memasaknya membutuhkan waktu hampir dua jam dan melibatkan warga sekitar masjid. Kerja sama dan gotong royong menjadi bagian penting dalam tradisi berbagi ini.
Setelah matang, bubur Suro kemudian dibagikan kepada warga menjelang waktu berbuka puasa. Proses pembagian bubur ini juga menjadi momen silaturahmi dan mempererat hubungan antarwarga dan jamaah masjid.
Tidak hanya sekadar berbagi makanan, tradisi ini juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Pembagian bubur Suro merupakan bentuk syiar Islam di bulan Ramadhan dan wujud nyata dari kekeluargaan dan kebersamaan antar sesama warga Palembang.
Sumber Dana dan Tujuan Pembagian Bubur
Dana untuk memasak bubur Suro berasal dari swadaya dan sedekah warga serta jamaah masjid. Hal ini menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelangsungan tradisi berbagi ini.
"Sampai H-1 lebaran bubur ini kami bagikan kepada warga," tambah Hajrianto Akbar. Hal ini menunjukkan komitmen Masjid Suro untuk berbagi kebaikan selama bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi berbagi bubur Suro di Masjid Al Mahmudiyah (Suro) Palembang ini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah masjid dapat menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Semoga tradisi ini terus lestari dan menginspirasi masjid-masjid lain untuk melakukan hal serupa.
Inilah poin-poin penting mengenai tradisi berbagi bubur Suro di Masjid Suro Palembang:
- Diberikan 800 porsi bubur setiap hari selama Ramadhan.
- Tradisi turun temurun sejak tahun 1990-an.
- Bubur memiliki rasa gurih, asin, sedikit berlemak, dan mengenyangkan.
- Proses pembuatan melibatkan warga sekitar masjid.
- Dana berasal dari swadaya dan sedekah warga dan jamaah masjid.
- Tujuannya untuk syiar Islam, mempererat silaturahmi, dan berbagi kebaikan.