Ramadhan di Aceh Timur: Masjid Bagikan Kanji Rumbi Gratis Setiap Hari
Pengurus masjid di Aceh Timur berbagi kanji rumbi, bubur khas Aceh, gratis setiap hari selama Ramadhan sebagai menu berbuka puasa, sebuah tradisi yang telah berlangsung turun-temurun.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, pengurus masjid-masjid di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, membagikan kanji rumbi, bubur khas Aceh yang kaya rempah, secara gratis kepada masyarakat setiap hari sebagai menu berbuka puasa. Inisiatif ini dilakukan oleh pengurus masjid-masjid seperti Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut, Masjid Agung Darussalihin Idi, dan Masjid Usmani Beunot. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi berkah Ramadhan dan membantu masyarakat, khususnya mereka yang sedang dalam perjalanan jauh atau memiliki keterbatasan ekonomi. Kanji rumbi dimasak dalam jumlah besar, sekitar 250 porsi per masjid, menggunakan dana sumbangan masyarakat dan kas masjid.
Tradisi berbagi kanji rumbi ini telah berlangsung selama beberapa generasi dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Aceh Timur. Setiap sore, warga setempat berbondong-bondong datang ke masjid membawa plastik untuk mengambil porsi kanji rumbi. Bukan hanya jamaah masjid yang mendapatkannya, tetapi juga masyarakat umum yang membutuhkan.
Kegiatan ini menunjukkan kepedulian dan kearifan lokal masyarakat Aceh Timur dalam merayakan Ramadhan. Selain sebagai menu berbuka puasa, pembagian kanji rumbi juga mempererat tali silaturahmi antar warga dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat.
Tradisi Berbagi Kanji Rumbi di Aceh Timur
Sekretaris Umum BKPRMI Kabupaten Aceh Timur, Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa tradisi berbagi kanji rumbi telah menjadi budaya di Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut dan beberapa masjid lainnya. Pengurus masjid memasak kanji rumbi dalam jumlah besar setiap hari menggunakan satu wadah besar yang cukup untuk 250 orang. Mereka yang bertugas memasak kanji rumbi mendapatkan upah, dan biayanya ditanggung dari sumbangan masyarakat dan kas masjid.
Kanji rumbi, dengan cita rasa rempahnya yang khas, menjadi hidangan berbuka puasa yang digemari masyarakat. Bubur ini tidak hanya dibagikan di masjid, tetapi juga bisa diambil oleh masyarakat untuk dibawa pulang. Warga biasanya sudah mengantre sejak sore hari setelah sholat Ashar untuk mendapatkan kanji rumbi.
Proses pembuatan kanji rumbi melibatkan kerja sama pengurus masjid dan masyarakat. Tukang masak kanji rumbi ditentukan seminggu sebelum Ramadhan, memastikan ketersediaan tenaga ahli dalam pembuatan bubur tersebut. Sistem pengambilan kanji rumbi pun sederhana, cukup dengan membawa kantong plastik.
Kesaksian Warga Penerima Kanji Rumbi
Maulidin, seorang warga Kabupaten Aceh Timur, membagikan pengalamannya. Ia mengaku setiap hari mengambil kanji rumbi di Masjid Besar Baitul Muttaqin Idi Cut untuk berbuka puasa. Ia bahkan datang lebih awal untuk memastikan mendapatkan porsi kanji rumbi karena peminatnya sangat banyak.
Maulidin juga menjelaskan bahwa warga harus mengantre setelah sholat Ashar dan membawa kantong plastik sendiri untuk mengambil kanji rumbi. Selain untuk warga setempat, kanji rumbi juga dibagikan kepada jamaah masjid, terutama mereka yang sedang dalam perjalanan jauh.
Sistem pembagian yang sederhana dan efisien ini memastikan kanji rumbi dapat dinikmati oleh banyak orang. Hal ini mencerminkan semangat berbagi dan kebersamaan yang kental dalam masyarakat Aceh Timur selama bulan Ramadhan.
Tradisi berbagi kanji rumbi ini bukan hanya sekadar pembagian makanan, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan kepedulian sosial masyarakat Aceh Timur. Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya selama bulan Ramadhan.