Menaker Bahas THR Pengemudi Daring, Presiden Prabowo Beri Imbauan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) akan membahas besaran THR untuk pengemudi daring bersama perusahaan aplikasi besok, setelah Presiden Prabowo mengimbau pemberian THR tunai.

Presiden Prabowo Subianto telah mengimbau perusahaan transportasi berbasis aplikasi untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada para mitra pengemudi dan kurir daring dalam bentuk uang tunai pada Idul Fitri 2025. Imbauan ini disampaikan setelah Presiden menggelar rapat bersama Menaker Yassierli, Menhub Dudy Purwagandhi, dan perwakilan dari Gojek dan Grab. Menaker Yassierli menyatakan bahwa pemerintah akan berunding dengan perusahaan penyedia aplikasi jasa angkutan pada Selasa, 11 Maret 2025, untuk menentukan besaran THR tersebut. Pertemuan ini dilakukan setelah Presiden Prabowo memberikan arahan langsung terkait kebijakan ini.
Keputusan untuk membahas besaran THR ini diambil setelah Presiden Prabowo Subianto secara langsung mengimbau perusahaan aplikasi untuk memberikan THR kepada para pengemudi daring. Presiden menekankan pentingnya kontribusi para pengemudi dalam mendukung layanan transportasi dan logistik di Indonesia. Imbauan ini juga mempertimbangkan tingkat keaktifan kerja para pengemudi. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh CEO Gojek Tokopedia (GoTo) Patrick Walujo dan CEO Grab Anthony Tan, serta perwakilan mitra pengemudi online.
Menaker Yassierli menjelaskan bahwa pemerintah akan menjelaskan isi surat edaran (SE) mengenai THR kepada perwakilan perusahaan aplikasi dan pengemudi online. Ia berharap kesepakatan mengenai besaran THR dapat segera dicapai agar SE dapat segera diterbitkan. Pertemuan yang akan digelar besok diharapkan dapat menghasilkan angka pasti untuk THR yang akan diterima para pengemudi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo yang menginginkan kepastian terkait THR bagi para pengemudi daring.
Pembahasan Besaran THR dan Komitmen Perusahaan
Pemerintah mengundang seluruh pimpinan perusahaan penyedia aplikasi jasa angkutan untuk membahas besaran THR yang akan diberikan kepada mitra pengemudi dan kurir daring. Presiden Prabowo Subianto telah mendapatkan komitmen dari CEO GoTo dan CEO Grab untuk memberikan THR kepada para mitra pengemudi. Komitmen ini merupakan respon positif terhadap imbauan pemerintah dan tuntutan dari komunitas pengemudi yang beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa menuntut THR.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya memberikan apresiasi kepada pengemudi daring atas kontribusi mereka terhadap sektor transportasi dan logistik di Indonesia. Pemberian THR dalam bentuk uang tunai diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi para pengemudi dan keluarga mereka menjelang Idul Fitri. Pemerintah berharap kesepakatan mengenai besaran THR dapat dicapai dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan dan keaktifan kerja para pengemudi.
Menaker Yassierli menyampaikan bahwa pembahasan besaran THR akan dilakukan secara intensif bersama perwakilan perusahaan aplikasi. Pemerintah berupaya untuk memastikan kesepakatan yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Hasil dari pertemuan tersebut akan diumumkan setelah kesepakatan tercapai dan akan dituangkan dalam surat edaran resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai kemampuan beberapa perusahaan untuk memberikan THR, Presiden Prabowo telah memberikan arahan langsung terkait hal ini. Pemerintah akan berupaya untuk memfasilitasi agar semua perusahaan dapat memenuhi kewajibannya memberikan THR kepada para pengemudi daring.
Tuntutan dan Harapan Pengemudi Daring
Tuntutan untuk mendapatkan THR telah lama disuarakan oleh komunitas pengemudi daring melalui berbagai aksi unjuk rasa. Mereka berharap agar pemerintah dapat memastikan bahwa hak mereka sebagai pekerja terpenuhi. Pemberian THR dianggap sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan kontribusi mereka dalam mendukung sektor transportasi dan logistik di Indonesia.
Dengan adanya imbauan dari Presiden dan rencana pembahasan besaran THR oleh Menaker, diharapkan para pengemudi daring dapat segera mendapatkan kepastian mengenai THR yang akan mereka terima. Hal ini akan memberikan rasa aman dan tenang bagi para pengemudi dalam menyambut Idul Fitri 2025.
Proses negosiasi antara pemerintah dan perusahaan aplikasi diharapkan dapat berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan yang memuaskan semua pihak. Pemerintah berkomitmen untuk melindungi hak-hak pekerja dan memastikan kesejahteraan para pengemudi daring.
Kesimpulannya, pembahasan besaran THR untuk pengemudi daring merupakan langkah penting dalam memberikan perlindungan dan apresiasi kepada para pekerja di sektor transportasi daring. Komitmen pemerintah dan perusahaan aplikasi diharapkan dapat memberikan solusi yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak.