Mencerdaskan Kehidupan Bangsa: Gubernur Jatim Tegaskan Peran Masyarakat dalam Pendidikan di Tengah Dinamika Global
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerukan bahwa tugas mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab kolektif masyarakat, bukan hanya sekolah, di tengah tantangan global.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa baru-baru ini menyerukan bahwa tugas mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat. Pernyataan ini disampaikan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu, menyoroti urgensi peran komunitas dalam menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian. Ia menekankan bahwa setiap individu memiliki kontribusi penting dalam upaya ini.
Khofifah menjelaskan bahwa kondisi global yang terus berubah menuntut respons yang cermat agar tidak menghambat laju pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Menurutnya, fondasi untuk membangun peradaban ini harus diletakkan mulai dari tingkat sosial kemasyarakatan, dengan pendidikan sebagai instrumen utama pelaksanaannya. Ini adalah langkah krusial untuk masa depan yang lebih baik.
"Kita semua punya tugas mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Khofifah. Ia menambahkan bahwa pendidikan tidak hanya berfungsi untuk memperkaya khazanah keilmuan semata. Lebih dari itu, pendidikan memegang peranan esensial dalam membentuk karakter akhlak mulia serta membangun peradaban yang berkualitas.
Pendidikan sebagai Fondasi Peradaban dan Karakter Bangsa
Upaya mencerdaskan bangsa, menurut Gubernur Khofifah, harus dimulai dari pendidikan sejak dini. Ini mencakup jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga pendidikan lanjutan. Proses ini adalah langkah fundamental dalam membentuk individu yang berpengetahuan dan berkarakter.
"Membangun peradaban bangsa dan peradaban dunia itu dimulai dari pendidikan dini," tegasnya. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu. Namun juga merupakan sarana utama untuk membangun peradaban kemanusiaan, sosial, dan ekonomi yang kuat.
Pentingnya pendidikan dalam membentuk akhlak dan karakter juga ditekankan. Khofifah menyatakan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang. Ini akan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral yang tinggi.
Oleh karena itu, Gubernur Jawa Timur dua periode ini menekankan pentingnya kolaborasi antara peran masyarakat di tingkat komunitas dengan peran guru dan pendidik di masing-masing sekolah. Sinergi ini diharapkan menciptakan ekosistem pembelajaran yang komprehensif dan efektif.
Meneladani Tokoh dan Kepemimpinan dalam Pendidikan
Dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan, Khofifah juga menyoroti peran strategis kepala sekolah. Ia berharap semua kepala sekolah dapat bertransformasi menjadi 'manager leader' yang handal. Ini berarti mereka harus mampu mengelola institusi pendidikan dengan baik dan memiliki kepemimpinan yang kuat.
Selain itu, Khofifah mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya para pelajar, untuk meneladani sikap dan pemikiran tokoh-tokoh besar terdahulu. Ia mencontohkan KH Masjkur dan KH Tholchah Hasan sebagai figur inspiratif. Mereka telah memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa.
Kedua tokoh tersebut, lanjut Khofifah, telah menunjukkan semangat perjuangan dan sikap rela berkorban yang luar biasa. Pemikiran-pemikiran mereka menjadi landasan penting dalam memajukan kehidupan bangsa. Ini adalah warisan berharga yang patut dilestarikan.
"Tentu penerus-penerusnya menjaga bagaimana sebuah pendidikan tidak hanya mengejar academic achievement," tutur Khofifah. Ia menekankan bahwa tujuan pendidikan harus lebih luas. Yaitu membangun karakter, membentuk akhlak mulia, dan pada akhirnya, membangun peradaban bangsa yang unggul.