Mendag Dorong Ekspor Coklat Blitar: UMKM BISA Ekspor Jadi Kunci
Menteri Perdagangan mendorong ekspor cokelat Blitar lewat program UMKM BISA Ekspor, menargetkan peningkatan ekspor produk jadi dan perluasan pasar domestik melalui kemitraan ritel.
Mendag Beri Dukungan Penuh Ekspor Cokelat Blitar
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, memberikan dukungan penuh kepada produsen cokelat di Blitar, Jawa Timur, untuk menembus pasar internasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Mendag saat mengunjungi Kampung Cokelat di Blitar pada Selasa, 04/02. Mendag menilai kualitas cokelat Indonesia, khususnya dari Blitar, memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global.
Program UMKM BISA Ekspor: Jembatan Menuju Pasar Global
Kementerian Perdagangan memiliki program andalan bernama UMKM BISA Ekspor. Program ini menjadi kunci utama dalam mendorong ekspor produk cokelat lokal. Mendag menekankan pentingnya program ini sebagai langkah strategis untuk membantu produsen cokelat Blitar memasuki pasar ekspor. "Cokelat diambil dari petani di Blitar dan sekitar Jawa Timur, kemudian hasil produksinya dipasarkan di dalam negeri. Dengan rekam jejak ini, kami mendorong produsen cokelat di Blitar untuk menggiatkan pasar ekspor," ujar Budi.
Hilirisasi Cokelat: Dari Bahan Baku Menuju Produk Jadi
UMKM BISA Ekspor tidak hanya sebatas membuka akses pasar internasional, tetapi juga mendorong hilirisasi industri cokelat. Mendag berharap Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk cokelat jadi, bukan hanya bahan baku mentah. "Kami ingin cokelat yang beredar di pasar global benar-benar datang dari negara produsen cokelat. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi eksportir bahan baku dan pasar produk cokelat yang sudah jadi," tegas Budi.
Dukungan dan Fasilitas untuk Produsen Cokelat Lokal
Kampung Cokelat, sebagai salah satu produsen cokelat di Blitar, telah mendapatkan berbagai bentuk dukungan dari pemerintah. Mereka telah berpartisipasi dalam program pengembangan kapasitas ekspor dan difasilitasi untuk mendapatkan sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada tahun 2024. Lebih lanjut, Kampung Cokelat juga tergabung dalam program New Export Breakthrough (NEXT) Kemendag 2024, sebuah program kerjasama dengan Business & Export Development Organization (BEDO) yang memberikan pendampingan ekspor selama satu tahun.
Target Pasar Ekspor dan Perluasan Pasar Domestik
Pada tahun 2024, beberapa negara menjadi target ekspor kakao dan produk olahannya, antara lain India, Amerika Serikat, Malaysia, Tiongkok, dan Estonia. Selain mendorong ekspor, Mendag juga menekankan pentingnya perluasan pasar domestik. Hal ini akan dicapai melalui peningkatan kemitraan antara produsen cokelat dengan jaringan ritel di seluruh Indonesia, sehingga produk cokelat Blitar lebih mudah diakses oleh konsumen.
Kesimpulan
Mendag Budi Santoso optimistis bahwa cokelat Indonesia memiliki potensi besar di pasar global. Melalui program UMKM BISA Ekspor dan berbagai dukungan lainnya, pemerintah berkomitmen untuk membantu produsen cokelat lokal, seperti Kampung Cokelat, untuk meningkatkan ekspor dan memperluas jangkauan pasar, baik domestik maupun internasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan mengangkat citra cokelat Indonesia di mata dunia.