Mentan Ajak Calon Dubes Perluas Pasar Ekspor dan Investasi Pertanian
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak calon Dubes untuk mendorong ekspor dan investasi asing guna memperkuat industri pertanian nasional, serta membuka peluang pasar baru dan menarik investor untuk hilirisasi pertanian.
![Mentan Ajak Calon Dubes Perluas Pasar Ekspor dan Investasi Pertanian](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140508.859-mentan-ajak-calon-dubes-perluas-pasar-ekspor-dan-investasi-pertanian-1.jpeg)
Jakarta, 12 Februari 2024 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan amanat penting kepada para calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. Dalam kegiatan orientasi di Kantor Kementerian Luar Negeri, Mentan menekankan peran krusial para diplomat dalam meningkatkan ekspor dan menarik investasi di sektor pertanian.
Fokus utama Mentan bukan hanya pada swasembada pangan, tetapi juga perluasan pasar ekspor produk pertanian Indonesia. Ia berharap para calon Dubes dapat menjadi ujung tombak dalam membuka peluang baru di pasar global dan menarik investor asing. "Kita butuh bantuan Bapak-Ibu yang bekerja di wilayah masing-masing untuk itu," ujar Mentan.
Diplomasi Pertanian: Kunci Ekspor dan Investasi
Mentan Amran Sulaiman secara khusus menyoroti pentingnya diplomasi dalam memperluas akses pasar internasional bagi komoditas pertanian unggulan Indonesia. Ia menekankan potensi besar yang dimiliki Indonesia, dengan beragam komoditas yang diminati pasar global. Sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan perwakilan diplomatik menjadi kunci keberhasilan dalam upaya ini.
Lebih lanjut, Mentan juga menekankan pentingnya peran para calon Dubes dalam menarik investasi asing, khususnya untuk pengembangan industri hilirisasi pertanian. Hilirisasi, atau pengolahan produk mentah menjadi produk dengan nilai tambah lebih tinggi, menjadi fokus utama dalam strategi peningkatan daya saing Indonesia di pasar global.
Hilirisasi: Mengubah Kakao Mentah Menjadi Cokelat
Sebagai contoh nyata, Mentan mencontohkan ekspor kakao dan kacang mete Indonesia yang masih dalam bentuk mentah. Singapura, sebagai negara pengolah, mampu menghasilkan cokelat dan produk olahan kacang mete dengan harga jual jauh lebih tinggi. "Ini seharusnya menjadi peluang kita untuk mengembangkan produk turunan dengan nilai tambah," jelas Mentan.
Dengan meningkatkan nilai tambah produk pertanian, Indonesia dapat meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat perekonomian nasional. Investasi di sektor hilir pertanian menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini. Mentan optimistis dengan potensi investasi yang ada dan produksi pertanian dalam negeri yang terjaga.
Kolaborasi: Kunci Keberhasilan
Mentan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan perwakilan diplomatik dalam mencapai target peningkatan ekspor dan investasi. Ia percaya bahwa sinergi yang kuat akan menjadi pendorong utama kemajuan sektor pertanian Indonesia.
Lebih jauh, Mentan menekankan bahwa investasi, khususnya di sektor pertanian, merupakan kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara superpower. Sektor pertanian dianggap sustain atau berkelanjutan, sehingga investasi di sektor ini akan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan.
Membangun Masa Depan Pertanian Indonesia
Dalam situasi global yang kompetitif, upaya memperkuat ekspor dan meningkatkan investasi di sektor pertanian merupakan langkah strategis. Mentan berharap para calon Dubes dapat membawa semangat baru dalam menjalin kerja sama internasional yang mendukung kemajuan sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dengan dukungan diplomasi yang efektif dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat memaksimalkan potensi sektor pertaniannya dan mencapai tujuan menjadi pemain utama di pasar global. Orientasi ini diharapkan dapat mempersiapkan para calon Dubes untuk memainkan peran penting dalam mewujudkan visi tersebut.