Wamentan Ajak Diaspora Eropa Perkuat Ekspor Pertanian RI, Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Wakil Menteri Pertanian mengajak diaspora Indonesia di Eropa untuk berperan aktif meningkatkan ekspor komoditas pertanian guna menyejahterakan petani Indonesia dan memperkuat ekonomi nasional.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono baru-baru ini mengajak diaspora Indonesia di Eropa untuk aktif berkontribusi dalam meningkatkan ekspor komoditas pertanian Indonesia. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan perekonomian nasional. Ajakan tersebut disampaikan dalam Forum Grup Diskusi (FGD) di Jakarta, Kamis lalu, bersama pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Organisasi Pengusaha Indonesia di Belanda (OC CIDER 2025).
Wamentan Sudaryono, atau yang akrab disapa Mas Dar, menekankan pentingnya kolaborasi antara pengusaha Indonesia di Eropa dan diaspora untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk pertanian Indonesia di benua tersebut. Ia optimistis sinergi ini akan mendorong pertumbuhan pesat ekspor pertanian Indonesia. "Saya mengajak kawan diaspora di Eropa, kita perkuatlah perdagangan luar negeri kita dan ekspor kita. Presiden (Prabowo Subianto) sangat menekankan untuk peningkatan ekspor, bagaimana ekspor itu bisa meningkatkan devisa dan juga mensejahterakan rakyat," ujar Wamentan.
Pernyataan tersebut didasari oleh keyakinan akan potensi besar produk pertanian Indonesia di pasar Eropa. Komoditas unggulan seperti gula aren, olahan kopi, dan biji kopi dinilai memiliki keunggulan kompetitif yang mampu bersaing di pasar internasional. "Kalau negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia bisa, kenapa kita tidak bisa? Jadi sekali lagi, saya sangat yakin dan pasti bisa mengangkat kesejahteraan rakyat melalui para diaspora yang ada di negara lain," tegasnya.
Potensi Besar Komoditas Pertanian Indonesia di Eropa
Wamentan Sudaryono memaparkan berbagai potensi komoditas pertanian Indonesia yang dapat dikembangkan di pasar Eropa. Ia menyebutkan keunggulan produk-produk tersebut, mulai dari perkebunan hingga hasil olahannya. "Saya kira ada banyak sekali keunggulan-keunggulan produk pertanian kita, dari mulai perkebunan, kemudian dari mulai hasil olahan, apakah itu gula aren, apakah itu olahan kopi, apakah itu biji kopi, dan lain-lain sebagainya," tambahnya.
Selain itu, Wamentan juga mendorong pengusaha Indonesia di Eropa untuk menjalin kerjasama dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan ekonomi dan mengakselerasi program hilirisasi produk pertanian nasional. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi para petani dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Wamentan juga mendorong adanya business matching antara diaspora dengan pelaku industri UMKM di Indonesia. "Sehingga kita bisa ketemu antara standar tinggi Eropa dengan kemampuan pengusaha lokal kita. Apakah itu dari segi packaging, apakah nambahin narasi-narasi sosial, apakah keinginan mereka apa, maksud saya kita ikut aja," jelasnya. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan memenuhi standar pasar Eropa.
Meningkatkan Produksi dan Citra Petani Indonesia
Kementerian Pertanian, menurut Wamentan, terus berupaya meningkatkan produksi dalam negeri melalui penerapan teknologi canggih dan mekanisasi pertanian. Langkah ini bertujuan untuk menekan angka kegagalan panen dan meningkatkan produktivitas. Peningkatan produksi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan ekspor dan menciptakan citra positif bagi petani Indonesia.
Wamentan berharap ekspor dapat mengubah stigma negatif terhadap petani Indonesia. "Selain memang dengan ekspor itu keren, tentu saja dengan ekspor itu saya ingin juga memberikan stigma atau menciptakan stigma baru bahwa tidak semua petani itu jelek, tidak semua petani itu susah hidupnya, dan tidak semua petani itu tua," tegasnya. Ia menambahkan, "Banyak juga yang masih muda, penuh inovasi, dan lain-lain." Wamentan sendiri merupakan anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, baik melalui peningkatan produksi dalam negeri maupun kerjasama dengan diaspora di Eropa, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat semakin kuat di pasar global. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya bagi para petani. Dengan meningkatkan ekspor, Indonesia tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga mengangkat martabat dan kesejahteraan para petani.