Ketahanan Pangan: Peluang Emas bagi Industri Agro Indonesia
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) melihat program ketahanan pangan pemerintah sebagai peluang besar bagi pertumbuhan industri agro di Indonesia, di tengah tantangan seperti lahan sempit dan produk impor.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, melihat program ketahanan pangan pemerintah sebagai peluang signifikan bagi perkembangan industri agro Indonesia. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi pabrik Syngenta Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/3). Kunjungan ini sekaligus menjadi apresiasi atas kontribusi Syngenta dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
Wamenperin Faisol Riza menekankan bahwa sektor pertanian, khususnya industri agro, justru tumbuh di tengah situasi ekonomi yang kurang menguntungkan. "Ini penting karena di tengah situasi pesimisme PHK dan lain-lain, ini menanamkan bahwa sektor yang berhubungan dengan pertanian, memang tidak akan ada PHK. Justru size bisnisnya yang berkembang," ujarnya. Program ketahanan pangan pemerintah, termasuk pengembangan food estate, dinilai sebagai katalis pertumbuhan yang signifikan bagi industri ini.
Kunjungan Wamenperin tersebut didampingi Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kemenperin, Putu Nadi Astuti. Keduanya mengamati langsung bagaimana Syngenta Indonesia berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan nasional.
Tantangan dan Peluang Industri Agro
Wamenperin mengakui bahwa industri agro menghadapi tantangan yang kompleks. Luas lahan pertanian yang semakin sempit akibat konversi lahan, berkurangnya jumlah petani, dan persaingan dengan produk impor menjadi beberapa kendala utama. Namun, ia optimistis bahwa dengan komitmen dan kolaborasi seluruh pihak, termasuk penyedia input pertanian seperti pestisida dan herbisida, tujuan ketahanan pangan nasional dapat tercapai. "Saya kira kalau keseriusan kita betul-betul kita galang di semua lapisan termasuk yang menyediakan kebutuhan bagi produktivitas seperti pestisida dan herbisida, maka tujuan pemerintah untuk ketahanan pangan bisa berhasil," tegasnya.
Syngenta Indonesia, sebagai salah satu pemain kunci di industri agro, turut berperan aktif dalam mengatasi tantangan tersebut. Mereka berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui visi "petani maju", dengan fokus pada peningkatan produktivitas panen.
Selain menyediakan bibit dan produk pertanian berkualitas, Syngenta Indonesia juga berinovasi dengan menghadirkan platform daring untuk konsultasi pertanian. Aplikasi cropwise grower dan peTani apps telah menjangkau 116 ribu pengguna terdaftar pada tahun 2024. Melalui aplikasi ini, petani dapat berbagi informasi dan berkonsultasi mengenai permasalahan pertanian yang mereka hadapi.
Inovasi teknologi dan digitalisasi pertanian menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan tersebut. Dengan demikian, petani dapat mengakses informasi dan solusi yang dibutuhkan secara cepat dan efisien.
Sinergi Pemerintah dan Swasta
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, seperti yang ditunjukkan oleh kunjungan Wamenperin ke Syngenta Indonesia, menjadi kunci keberhasilan program ketahanan pangan. Dukungan pemerintah melalui kebijakan dan program yang tepat, dipadukan dengan inovasi dan komitmen sektor swasta, akan mendorong pertumbuhan industri agro yang berkelanjutan. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan petani dan pencapaian ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan program ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada satu pihak saja, tetapi membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan petani. Dengan demikian, Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan.
Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri agro. Dukungan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan mendorong inovasi teknologi di sektor pertanian.
Kesimpulan
Program ketahanan pangan pemerintah membuka peluang besar bagi industri agro Indonesia. Tantangan yang ada dapat diatasi melalui sinergi antara pemerintah dan swasta, serta inovasi teknologi di sektor pertanian. Dengan komitmen bersama, Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.