Mengapa Bali Jadi Sasaran Favorit Kartel Narkotika Amerika Latin? BNN Ungkap Modus Baru!
BNN mengungkap alasan Bali menjadi target utama Kartel Narkotika Amerika Latin, dengan penyitaan kokain signifikan. Apa strategi kartel ini menyasar destinasi wisata?

Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menyoroti Provinsi Bali sebagai target utama peredaran narkotika. Wilayah pariwisata ini menjadi sasaran favorit bagi kartel narkotika internasional. Khususnya, Kartel Narkotika Amerika Latin kini gencar memasarkan produk kokain di sana.
Plt. Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Brigjen Pol. Torik Triyono, mengungkapkan bahwa dalam sebulan terakhir, lima kasus peredaran narkoba berhasil diungkap di Bali. Penangkapan ini melibatkan enam tersangka, termasuk warga negara asing dari Brazil dan Afrika Selatan.
Dari operasi tersebut, petugas menyita 2,3 kilogram sabu dan 3 kilogram kokain. Penemuan kokain dalam jumlah besar ini mengindikasikan potensi pasar yang signifikan. Hal ini juga menunjukkan adanya jaringan Kartel Narkotika Amerika Latin yang beroperasi di Pulau Dewata.
Bali, Magnet Baru Kartel Narkotika
Provinsi Bali telah lama dikenal sebagai destinasi wisata global. Namun, daya tarik ini kini juga menarik perhatian sindikat kejahatan narkotika internasional. Kartel Narkotika Amerika Latin melihat Bali sebagai pasar potensial untuk distribusi kokain.
Brigjen Pol. Torik Triyono menjelaskan bahwa pengungkapan kasus di Bali sangat signifikan. Salah satunya adalah penyitaan 3 kilogram kokain dalam satu operasi. Jumlah ini menegaskan besarnya potensi pasar kokain di wilayah tersebut.
Kurir yang ditangkap, seorang warga negara Brazil, terbukti dikendalikan langsung dari Amerika Selatan. Ini menunjukkan adanya koordinasi terstruktur dari Kartel Narkotika Amerika Latin. Mereka memanfaatkan jalur pariwisata untuk penyelundupan.
Dalam periode Juni hingga Juli 2025, BNN bersama instansi terkait berhasil menyita total 561 kilogram narkotika. Angka ini berasal dari 84 kasus berbeda di seluruh Indonesia. Upaya penyelundupan kokain melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 13 Juli 2025 menjadi salah satu bukti intensitasnya.
Strategi Ekspansi Kartel Narkotika Amerika Latin di Indonesia
Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom, menegaskan bahwa tren penyelundupan kokain di Indonesia semakin intensif. Aparat penegak hukum telah berulang kali mengungkap kasus serupa. Penyelundupan dilakukan melalui jasa ekspedisi atau dibawa langsung oleh kurir asing.
Intensitas ini mengindikasikan terbentuknya jaringan Kartel Narkotika Amerika Latin dengan mitra domestik. Tujuannya adalah memperluas pangsa pasar kokain di Indonesia. Terutama menyasar wilayah destinasi wisata yang ramai.
Ekspansi ini disebut sebagai dampak dari kebijakan keras Pemerintah Amerika Serikat. Kartel-kartel tersebut kini mencari pasar baru di luar AS. Indonesia, dengan potensi pasarnya, menjadi salah satu target.
Pengungkapan kasus kokain ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak. Terutama bagi penyelenggara sistem pengamanan jalur perlintasan barang dan orang. Diperlukan kewaspadaan tinggi terhadap modus operandi sindikat narkoba internasional.