Mengapa Lampung Belajar dari Jawa Timur? Ini Strategi Perkuat Hilirisasi Komoditas Unggul
Provinsi Lampung bertekad memperkuat hilirisasi komoditas unggul dengan belajar dari Jawa Timur. Simak bagaimana strategi kerja sama ini akan mendongkrak ekonomi daerah.

Pemerintah Provinsi Lampung mengambil langkah strategis untuk memperkuat sektor industrialisasi dan hilirisasi komoditas unggulan lokal. Upaya ini dilakukan melalui program alih pengetahuan dan teknologi yang intensif dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan bahwa inisiatif ini krusial di tengah perlambatan ekonomi global. Meskipun ekonomi Lampung mencatat pertumbuhan positif 5,09 persen pada triwulan II 2025 dan inflasi terjaga di angka 2,63 persen, langkah proaktif diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik dan mendongkrak perekonomian daerah secara berkelanjutan.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk-produk pertanian dan perkebunan Lampung, yang selama ini banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah. Melalui pembelajaran dari Jawa Timur, Lampung berambisi untuk mengolah komoditas menjadi produk jadi yang memiliki daya saing lebih tinggi di pasar.
Sumbangsih Industri Pengolahan dan Potensi Peningkatan Ekonomi Lampung
Sektor industri pengolahan selama ini menjadi tulang punggung yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, penguatan sektor ini menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah.
Gubernur Djausal menyoroti perbandingan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung yang saat ini mencapai Rp480 triliun dengan jumlah penduduk 9,8 juta jiwa. Angka ini perlu ditingkatkan secara drastis, dan Jawa Timur dianggap sebagai model yang tepat untuk dipelajari.
Jawa Timur dinilai berhasil menjaga pasokan komoditasnya dan lebih cepat dalam melakukan proses hilirisasi serta pengelolaan hasil pertanian. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi Lampung untuk mengadopsi praktik terbaik dalam mengoptimalkan potensi ekonominya.
Pengembangan industri pengolahan di Lampung tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang lebih kuat.
Jawa Timur sebagai Model Hilirisasi dan Diversifikasi Produk
Jawa Timur telah membuktikan diri sebagai provinsi yang berani melakukan inovasi dan diversifikasi produk komoditas. Keberanian ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan, memberikan contoh nyata bagi provinsi lain seperti Lampung.
Selama ini, Lampung cenderung menjual dan mengekspor komoditas pertanian dalam bentuk bahan mentah, yang mengakibatkan nilai tambah yang rendah. Oleh karena itu, kerja sama perdagangan ini diharapkan membawa alih pengetahuan dan teknologi yang esensial bagi Lampung.
Alih pengetahuan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik pengolahan, manajemen rantai pasok, hingga strategi pemasaran produk hilir. Dengan demikian, Lampung dapat mengembangkan kapasitasnya untuk mengelola dan memproses komoditasnya sendiri.
Pembelajaran dari Jawa Timur akan memungkinkan Lampung untuk tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga membangun ekosistem industri yang lebih mandiri dan berdaya saing. Ini adalah langkah fundamental menuju ekonomi yang lebih maju dan berkelanjutan.
Memperkuat Perdagangan Dalam Negeri dan Sinergi UMKM
Pemerintah Provinsi Lampung juga berencana untuk memperkuat perdagangan dalam negeri guna memasarkan berbagai komoditas unggulan asal daerahnya. Strategi ini dianggap penting untuk menciptakan pasar yang stabil dan berkelanjutan bagi produk-produk lokal.
Gubernur Djausal menekankan posisi strategis kedua provinsi, di mana Jawa Timur dikenal sebagai "gerbang baru nusantara" dan Lampung sebagai "gerbang Sumatera". Keterhubungan geografis dan ekonomi ini akan sangat mendukung proses hilirisasi komoditas menjadi produk bernilai jual lebih tinggi.
Lebih lanjut, sinergi antara Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Lampung dan Jawa Timur diharapkan dapat terjalin. Kolaborasi ini memungkinkan UMKM untuk bersama-sama mengelola komoditas menjadi produk ekspor yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Misi dagang yang dilakukan antara Lampung dan Jawa Timur telah membuka berbagai peluang baru dalam memperkuat hilirisasi dan industrialisasi komoditas di Lampung. Ini adalah momentum penting untuk memajukan sektor ekonomi daerah melalui kolaborasi yang konstruktif.